5 Kehebatan Google Chrome OS

Jakarta - Minggu ini Google telah meluncurkan sistem operasi berbasis open source bernama Chrome. OS ini akan segera menyambangi pasar pada musim liburan 2010 mendatang.

Sayang, Chrome OS hanya akan berjalan pada piranti keras yang memang ada kerjasama dengan pihak Google. Tentunya piranti yang cocok adalah sebuah netbook.

"Mungkin piranti yang cocok adalah sebuah netbook, yang memiliki SSD, konektifitas WiFi, serta full size keyboard," ujar Sundar Pichai, Vice President Google untuk manajemen produk, seperti dikutip detikINET dari PC World, Selasa (24/11/2009).

Lebih lanjut, Pichai membeberkan 5 keuntungan memakai Chrome OS:

1. Booting yang Cepat
Pichai menyebutkan bahwa Chrome OS sama seperti sebuah televisi saat dinyalakan. Tidak memiliki jeda waktu booting yang lama, karena tak memiliki aplikasi lokal yang membatasi ruang gerak hardware.


2. Masalah Keamanan
OS ini diintegrasikan dengan Chrome browser. Dengan demikian maka selayaknya browser, OS ini akan langsung mengupdate sistem keamanannya secara default. Hal ini masih ditambah lagi dengan penyimpanan data secara fisik dalam storage yang kini dirancang minimalis. Pasalnya semua data dapat disimpan secara online.


3. Dukung Arsitektur X86 dan ARM
Google berjanji untuk mengaplikasikan baik arsitektur X86, ARM dan code-code populer bagi netbook lainnya.


4. Menu Aplikasi
Sebuah aplikasi web yang baru kini dapat ditemui dalam menu aplikasi secara permanen pada Chrome OS ini. Hal ini akan membantu pengguna untuk mencari sebuah aplikasi baru langsung secara online. Selain memudahkan pengguna menu aplikasi ini juga menguntungkan pihak pengembang.


5. Akur dengan Microsoft Office
Walau Microsoft dengan Windows-nya merupakan pesaing berat mereka, namun Chrome OS ini ternyata juga mendukung dijalankannya dokumen office. Saat peluncuran Chorme OS, Pichai juga mendemokan bahwa Chrome dapat membuka sebuah dokumen via Microsoft office live. Microsoft office live adalah sebuah aplikasi web gratis bagi pengguna Windows live.

Saat pengguna membuka sebuah dokumen berekstensi .xls, Chorme OS akan langsung membuka Excel via Microsoft Office Live secara online. ( fw / faw )

source : detikinet.com

Netbook Dell Cicipi OS Chrome

Fransiska Ari Wahyu - detikinet

chrome OS (ist)
Jakarta - Produsen komputer Dell rupanya mulai tertarik dengan sistem operasi Chrome. Terbukti, mereka mulai mencoba 'bermain-main' dengan sistem operasi besutan Google tersebut di netbook Dell Mini 10v.

Melalui sebuah postingan di blog, Technology Strategist Dell, Doug Anson memaparkan bahwa ia dan sejumlah koleganya tengah mencoba menjalankan Chromium OS di netbook Dell Mini 10v.

"Tanpa sebuah koneksi jaringan, Chromium OS tidak menarik. Dengan sebuah koneksi jaringan, Chromium OS begitu bersinar," ujar Anson.

Dikutip detikINET dari Informationweek, Selasa (1/12/2009), Google sendiri berencana merilis Chrome untuk konsumer tahun depan sebagai sebuah sistem operasi yang bersifat web sentric bagi netbook.

Namun, seorang juru bicara Google menolak untuk berkomentar apakah Dell termasuk salah satu partner mereka. Ia hanya menegaskan bahwa Chrome adalah open source sehingga terbuka bagi developer yang berminat mencicipinya.

Di bulan Juli, Google pernah mengatakan bahwa tim Chrome CS tengah bekerja sama dengan Acer, Adobe, ASUS, Freescale, HP, Lenovo, Qualcomm dan Toshiba.

Di bulan yang sama, Anson juga merilis pernyataan bahwa Dell berencana untuk mengevaluasi Chrome OS, tanpa menyebutkan secara tegas apakah mereka pasti akan mengadopsi sistem operasi tersebut. ( faw / fyk )

source: detikinet.com

VMware Percepat Adopsi Virtualisasi Desktop

Jakarta - Penyedia solusi virtualisasi, VMware mengumumkan kehadiran VMware View 4 untuk mendorong adopsi virtualisasi desktop dan memungkinkan komputasi desktop disalurkan kepada pengguna sebagai layanan terkelola (managed service).

VMware View 4 diklaim sebagai satu-satunya solusi di industri yang khusus dibuat untuk virtualisasi desktop. Solusi ini dikembangkan dari platform virtualisasi VMware vSphere dan diklaim mampu menurunkan total biaya kepemilikan desktop hingga 50%.

Virtualisasi desktop telah lama menjadi tujuan utama TI karena dianggap mampu meningkatkan keamanan dan kemudahan pengelolaan. Namun tingkat adopsinya masih terbatas karena biaya akuisisi yang tinggi, kurang pengalaman dan masalah skalabilitas selain kurangnya penerapan yang benar-benar menunjukkan manfaat desktop tervirtualisasi.

Mike Rose, analis industri pada firma riset IDC mengatakan, untuk menghadapi berbagai hambatan utama penerapan virtualisasi desktop secara luas, yakni masalah biaya akuisisi, pengalaman pengguna dan skalabilitas – VMware bersama dengan ekosistem mitra membuka jalan bagi enterprise untuk secara lebih mudah mentransformasikan desktop menjadi layanan terkelola.

"Yaitu dengan meningkatkan keamanan, pengelolaan, ketersediaan dan kebijakan serta total biaya kepemilikan yang lebih rendah," tukasnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Selasa (1/12/2009). ( ash / faw )

source: detikinet.com

Kludgets, Hadirkan Widget Mac OS X Dalam Windows 7

Jakarta - Bagaimana sensasi yang dirasa saat widget-widget Mac OS X, dapat berjalan pada Windows 7? Hal itu mungkin saja dilakukan, dengan aplikasi gratis bernama Kludgets ini.

Pada dasarnya Kludgets adalah sebuah engine widget berbasis Webkit. Hal ini sama seperti yang dimiliki Yahoo, dengan widget engine-nya. Kludget engine ini mensupport HTML 5, serta SVG (mensupport SVG rendering dan animasi).

Selain itu widget ini memiliki fitur 'back-side' seperti dashboard yang dimiliki widget Yahoo. Saat dijajal detikINET, widget ini menggunakan sistem layer, yang memungkinkan dilakukannya pre-render pada background maupun foreground widget. Alhasil hal ini meningkatkan kecepatan widget, walau tidak secara lembut.

Pengguna dapat menekan sebuah tombol untuk menampilkan atau menyembunyikan widget ini. Tombol defaultnya adalah F11.

Secara umum widget ini kurang 'terasa' menggigit jika dibanding widget milik Yahoo. Kludget engine ini dapat berjalan pada platform Windows ataupun Linux. ( fw / faw )

source: detikinet.com

Pamer Chrome OS, Google Tantang Microsoft

San Francisco - Untuk pertama kalinya, Google akhirnya memamerkan preview sistem operasinya, Chrome OS. Sistem operasi berbasis open source ini digadang-gadang bakal jadi lawan potensial bagi sistem operasi Windows dari Microsoft.

Namun tak seperti Windows, Google menyatakan Chrome OS adalah sistem operasi ideal untuk perangkat di luar komputer utama. Ini mengindikasikan Chrome OS ditujukan bagi perangkat komplementer, bukan untuk komputer primer user.

Dengan slogan 'Speed, simplicity, security', OS ini lebih seperti browser dengan fungsi luas dan bekerja di SSD (solid state drive) ketimbang di hard drive.

Dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (20/11/2009), Chrome OS terutama didesain untuk memanjakan pengalaman berinternet user dengan cepat dan aman. Software ini rencananya tersedia pada tahun 2010 di produk netbook murah.

Netbook berbasis Chrome OS hanya akan mampu menjalankan aplikasi web, dan data user bakal disimpan otomatis di server. "Pada dasarnya, ini adalah sebuah mesin web browsing," tukas analis Charlene Li dari Altimeter Group.

Sundar Pichai, Vice President of Product Managemet Chrome OS mengklaim komputer berbasis Chrome OS akan mampu langsung bekerja dalam waktu kurang dari 7 detik. "Kami ingin Chrome OS bekerja sangat cepat, seperti televisi, Anda menyalakannya dan bisa langsung menikmati aplikasi," tukas Pichai.

Tak pelak, persaingan Google dan Microsoft bakal kian 'brutal'. "Ini sungguh sebuah pertarungan maut antara Google dan Microsoft. Saya kira, pertarungan ini pada akhirnya justru akan menguntungkan semua orang," ucap Jim McGregor, analis dari In-Stat. ( fyk / ash )

source : detikinet.com

Kasus 'Layar Hitam Kematian' Microsoft

Jakarta - Microsoft tengah menginvestigasi laporan tentang sebagian komputer Windows yang mengalami masalah Black Screen of Death alias 'layar hitam kematian'. Dalam kasus ini, update sekuriti untuk Windows diklaim membuat layar PC malah berubah jadi hitam total.

"Microsoft menginvestigasi laporan bahwa update sekuriti terbaru membuat masalah pada sistem. Jika kami sudah selesai menginvestigasinya, kami akan menyediakan panduan detail untuk mencegah masalah ini," tukas juru bicara Microsoft.

detikINET dari kutip dari ComputerWorld, Rabu (2/12/2009), pada bulan November lalu Microsoft merilis beberapa patch dalam enam paket update sekuriti. Namun patch untuk menambal celah keamanan itu tanpa diduga malah menyebabkan kerusakan.

Mulanya, masalah ini dikemukakan biro sekuriti Inggris, Prevx. Mereka mengklaim update sekuriti di Windows membuat beberapa software yang sudah terinstal ternyata tak bekerja dengan baik. Akibatnya komputer jadi crash dan layar pun menghitam.

"Gejalanya amat khusus dan menyusahkan. Setelah logging on, tidak ada apapun. Anda hanya akan menjumpai layar hitam total dengan hanya sebuah jendela My Computer Explorer," jelas Prevx.

Prevx menilai masalah ini bisa muncul di berbagai versi Windows, dari Windows NT sampai Windows 7. Penyebabnya, menurut Prevx bisa bermacam-macam, dan tak hanya terkait update sekuriti saja.

Belum jelas seberapa serius masalah ini dan seberapa banyak user yang terkena efek. Namun beberapa user memang mengeluh di forum support Microsoft bahwa mereka mengalami masalah itu. ( fyk / rou )

source : Detikinet.com

mengambil ibrah dari QS Yusuf (kisahnya dgn istri al-azis)

"Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata,"marilah mendekat padaku." Yusuf berkata,"Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung.
Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusufpun berkehendak padanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinyakeburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih"
(QS Yusuf 23-24)

nah, pelajaran bagi kita, perasaan pada lawan jenis itu normal, itulah sunatullah, tapi bukan berarti kita harus ekspresikan secara gamblang.
adalah yusuf yang telah beri contoh, berlindunglah pada Allah, atas segala yang telah tertaut di hati, agar hati kita diridhai oleh Allah, dan kita tidak menzalimi diri kita dengan melawan fitrah kita sebagai hamba Allah yang taat dan fitrah kita sebagai manusia yang bernafsu.

mudah-mudahan Allah menjaga kita dari segala kerusakan hati, dan biarlah hati ini penuh dengan cinta pada Allah, hingga apapun rasa cinta yang hadir, merupakan bentuk-bentuk pengejawantahan cinta kita pada Allah...
dan dengan itulah kita meraih ridha Allah, dan menjadi generasi Rabbaniyin (generasi yang Rabbani) yang mana radhiallah wa radhu anh (diridahi Allah dan kita ridha akan keputusan Allah)....

wallahu a'lam bishshowab...
semoga bermanfaat...

mari join...

Sukses! | Cafe Bisnis Online

Bahaya Begadang

Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (SGOT,SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!…


Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK.

Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.

Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya,ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.

Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2. Pola makan yang terlalu berlebihan.
3. Tidak makan pagi.
4. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna,pemanis buatan.
6. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
7. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan. Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya..

Sebab:
*. Malam hari pk 9 - 11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening).

Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik.

Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

*. Malam hari pk 11 - dini Hari pk 1: saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

*. Dini hari pk 1 - 3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

*. Dini hari pk 3 - 5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini.
Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

*. Pagi pk 5 - 7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

*. Pagi pk 7 - 9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi.

Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu,dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.

Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang!!!!

AMD Siapkan Radeon HD5950

Selasa, 1 Desember 2009 - 13:49 wib
TEXT SIZE :
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone

CALIFORNIA - Pengembang kartu grafis AMD dikabarkan akan mengeluarkan produk terbarunya, Radeon HD5950. Isu tersebut juga menyebutkan AMD akan merilisnya pada semester pertama 2010.

Dilansir TechTree, Senin (1/12/2009), kehadiran Radeon HD5950 ini untuk mengurangi kesenjangan teknologi antara Radeon HD5870 dan Radeon HD5850. Terlebih, dua minggu sebelumnya, perusahaan yang berbasis di California tersebut meluncurkan Radeon HD5970 2GB sebagai kartu grafis tercepat di dunia.

Selain itu, kehadiran Radeon HD 5950 untuk menawarkan pilihan yang beragam pada kartu grafis yang berkemampuan DirectX11. Apalagi kompetitornya, Nvidia selangkah lebih maju dalam mengeluarkan produk di lini tersebut.

Radeon HD5950 tidak akan berbeda jauh dengan Radeon HD5970, karena kartu ini tetap menggunakan 2 buah AMD Cypress GPU yang juga terpasang di Radeon HD5850. Tidak hanya itu saja, HD5950 akan disematkan prosesor 1440 stream per GPU. Kesamaan lainnya, kartu Radeon HD5950 diperkirakan memiliki clock rendah 650-675 MHz, dan memori antara 900 hingga 1.000 MHz.

Tambahan fitur lainnya adalah, memori interface 256-bit dengan GDDR5 yang mencapai memori 2GB per GPU-nya. Sayangnya, belum diketahui detail mengenai harga yang ditawarkan oleh AMD untuk produk anyarnya ini.

Wasiat Dahsyat Penolak Kefakiran

Selasa, 27/01/2009 11:32 WIB
Cetak | Kirim | RSS
Islam itu sangat solutif, berbahagialah bila engkau seorang muslim, apalagi seorang muslim itu adalah enterpreuner (red. Pengusaha), kalaulah dia yakin akan jalannya, untuk berjihad di dunia melalui bisnis, tentulah dia memiliki dua ujung mata pedang dalam langkah perjuangannya, yaitu pertama : Ikhtiar yang sungguh sungguh dalam menjemput rezeki, dan kedua : Kekuatan amalan ibadah dan doa.

Kedua mata pedang tersebut saling menguatkan, kedua mata pedang tersebut menambah kekuatan keyakinan hamba atas kekuasaan Yang Maha Kuasa. Logika bisnis dan usaha kadang-kala menjadi terbalik, bahkan hasil yang di raih pun seringkali ilmu matematika ataupun indikator ekonomi tak mampu menjangkau.

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 35:2)

“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki Nya di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya” (QS 34:39)

Pada saat krisis tiba, niscaya mereka para pribadi muslim haruslah merasa yakin dan tetap tenang. Mereka tidak gundah atas berita yang beredar di media masa, mereka tidak turut serta menggaungkan senandung yang sama dengan kaum yang lain , mereka punya sikap yang unik dan berbeda dengan kaum yang lain, alasannya karena mereka punya keyakinan yaitu mereka memiliki ALLAH, PEMILIK SEGALA KEPUTUSAN, PEMBERI REZEKI.

Seringkali ummat islam terlupakan adanya kekuatan ujung mata pedang yang kedua ini yaitu kekuatan amalan ibadah dan doa , sebahagian ummat islam sekarang cenderung mengikuti pola manajemen barat yang serba ‘sebab akibat’ secara rasional, yang tentunya paham barat tersebut telah nyata melupakan faktor Tuhan sebagai Penentu. Walaupun sebagian mereka berhasil dalam usahanya, maka hasil kerja yang di dapat paling tidak hanya memperbanyak digit nilai materi saja, dan hampa dalam nilai keimanan serta berpeluang hilang keberkahannya, ketahuilah bila niat dan hasilnya dasarnya sudah menyimpang , hasil itu semua kelak akan nihil di hadapan Allah.

Rugi sekali bagi seorang muslim, apalagi kalangan pengusaha muslim khususnya, bila meninggalkan kekuatan yang satu ini, mereka punya Allah, mereka punya peluang doanya terkabul, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di banding orang kafir, kenapa kita harus tunduk kepada yang lainnya, bahkan melemahkan diri?

Banyak sekali hadist Nabi maupun kisah sahabatnya yang memberikan gambaran bagaimana seorang muslim berdoa, kesemuanya merupakan karuniaNYA agar ummat islam khususnya para pengusahanya agar memiliki pegangan dan panduan dalam melangkah di kehidupan dunia ini, menjadi pengelana yang tak akan tersesat di antara ujian kehidupan berupa kelapangan maupun kesempitan.

…………

Adalah Abdullah bin Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasul SAW. Di masa Khalifah Usman bin Affan, dia menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, Khalifah usman menjenguknya dan menyaksikan Abdullah bin Mas’ud dalam keadaan sedih.

Usman : “Apa yang membuatmu sedih?”

Abdullah : “Dosa dosaku”

Usman : “Apa yang engkau inginkan dariku, aku akan penuhi?”

Abdullah : “Saya merindukan rahmat Allah”

Usman : “Jika engkau setuju, aku akan memanggilkan tabib”

Abdullah : “Tabib hanya membuatku sakit”

Usman : “Jika engkau tak keberatan, aku akan perintahkan bendaharaku untuk memberimu harta dari baitul mal”

Abdullah : “Ketika aku amat membutuhkannya, engkau tak memberiku sesuatu, dan sekarang tatkala aku sama sekali tak membutuhkannya, engkau hendak memberikan sesuatu!”

Usman : “Pemberian itu juga hadiah untuk putri putrimu”

Abdullah : “Mereka juga tak membutuhkan sesuatu, karena aku telah berwasiat kepada mereka untuk membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran”

Nah, saudara muslimku, informasi ini sudah sampai kepada anda semua, jangan di sia-siakan , mari kita lakukan amalan ini, Insha Allah, kita mampu untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan ini dan niscaya Insha Allah, kefakiran pun tak akan hadir di hadapan kita semua. Dan berilah wasiat yang sama kepada orang orang yang anda cintai, agar mereka bisa seberuntung seperti yang di sabdakan Rasul SAW di atas. Amin.

mmnasution@eramuslim.com

Anas Urbaningrum: Itu Fitnah yang Keji

Selasa, 01/12/2009 12:16 WIB
Cetak | Kirim | RSS


Ketua fraksi Demokrat, Anas Urbaningrum menyatakan sanggahannya atas beredarnya isu aliran dana Bank Century yang di antaranya masuk ke kantong partai Demokrat. “Itu fitnah yang keji dan kejam,” ujarnya sesaat sebelum dimulainya sidang paripurna DPR hari ini.

Anas menambahkan, hal itu perlu data yang jelas. “Kalau tidak ada data dan fakta, jangan asal main tuduh. Itu jelas perbuatan yang tidak baik,” ujar Anas kepada para wartawan.

Sebelumnya beredar sejumlah isu yang menyebutkan kemana aliran dana Bank Century. Di antaranya dari aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) yang dimuat dalam sebuah website berita kemarin (primaironline.com).

Salah seorang aktivis tersebut, Ferdi Simaun menyebutkan dugaan aliran dana tersebut. Di antaranya, KPU menerima Rp 200 milyar, LSI Rp 50 milyar, FOX Rp 200 milyar, Partai Demokrat Rp 700 milyar, Edhi Baskoro Yudhoyono Rp 500 milyar, Hatta Radjasa Rp 10 milyar, mantan Panglima TNI yang juga pimpinan tim sukses SBY, Djoko Suyanto Rp 10 milyar, dan lain-lain.

Ketika ditanya dari mana sumber data itu, Ferdi berkilah, “Tidak etis kalau diberitahu sumber data tersebut. Ini rahasia dan kami melindungi sumber tersebut.” ind/mnh

source : eramuslim.com

Hak Angket Century Disahkan

Selasa, 01/12/2009 11:29 WIB
Cetak | Kirim | RSS


Pada sidang paripurna DPR yang dimulai sejak pukul 9 lalu, memuat agenda pembahasan hak angket Bank Century. Saat ini, ketua DPR Marzuki Alie menerima usulan hak angket Century dari inisiator menjadi Hak Angket DPR.

Sebelumnya, pada Senin kemarin, anggota DPR yang mendukung hak angket Bank Century mencapai 357 orang, atau lebih dari separuh anggota DPR keseluruhan. Itu belum termasuk fraksi Demokrat.

Pada sore harinya, 144 anggota fraksi Demokrat akhirnya ikut menandatangani hak angket Century. Termasuk ketua fraksinya, Anas Urbaningrum yang mewakili seluruh anggota fraksi partai pemerintah ini.

Namun, saat ini pengesahan hak angket ini masih diwarnai hujan interupsi dari anggota sidang. Interupsi kebanyakan pada persoalan prosedur. Beberapa anggota dewan meminta agar inisiator membacakan kembali esensi hak angket Century. Sementara, pimpinan DPR berkilah bahwa itu sudah dibacakan pada rapat Bamus.

Angket Bank Century akhirnya disahkan menjadi Pansus Bank Century. Pansus sudah disetujui dan diisi oleh 30 anggota. Antara lain, 8 dari Demokrat, 6 dari Golkar, 5 PDIP, 3 PKS, 2 PAN, 2 PPP, 2 PKB, 1 Gerindra, dan 1 dari Hanura.

by : indah
source : Eramuslim.com

Sedekah Menaungi Pemiliknya Di Hari Kiamat

Sabtu, 07/11/2009 10:10 WIB
Cetak | Kirim | RSS
oleh: Ustadz Ihsan Tandjung
Seorang muslim senantiasa khawatir akan nasibnya kelak di hari Kiamat atau hari Berbangkit. Sebab ia faham bahwa pada hari itu umat manusia bakal dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar sedangkan matahari berada sangat dekat dari kepala setiap orang. Maka ketika itu setiap orang sangat ingin agar dirinya bisa bernaung di bawah suatu tempat bernaung agar dapat terhindar dari panasnya sengatan matahari.



Alhamdulillah, Nabi Muhammad memberitahu kepada kita ummatnya, ilmu mengenai apa saja perbuatan yang bila dikerjakan selagi hidup di dunia yang fana ini, dapat menyebabkan hadirnya naungan di hari Kiamat. Oleh sebab itu seorang muslim-mukmin yang cerdas pasti bersemangat mencari tahu perbuatan apakah gerangan itu. Seorang muslim cerdas sangat peduli dengan apa-apa yang memastikan dirinya selamat dan sukses dalam kehidupan di alam abadi akhirat, sesudah ia meninggalkan dunia fana. Bahkan lebih jauh daripada itu, seorang mukmin pasti berusaha sekuat tenaga mengamalkan ilmu tersebut agar janji yang ada bersamanya menjadi kenyataan kelak di hari tidak ada naungan kecuali naungan yang datang dengan izin dan ridho Allah. Itulah sebabnya seorang muslim tidak akan pernah puas mendalami sekedar ilmu yang sebatas demi kepentingannya hidup di dunia fana ini. Ia pasti akan getol memperluas wawasan ilmunya hingga mencakup perkara sesudah kematiannya. Demikianlah permohonannya kepada Allah:



اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا

”Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia pusat perhatianku dan batas pengetahuanku.” (HR Tirmidzi)

Seorang beriman sangat faham bahwa bila ia hanya memiliki pengetahuan yang bermanfaat sebatas untuk kepentingan dan kemaslahatan hidupnya di dunia belaka, maka itu tidaklah terlalu startegis. Maka iapun mencari tahu apa saja pengetahuan yang menyebabkan dirinya mengerti hal-hal yang bakal dialaminya setelah kehidupannya di dunia. Dan semua ilmu tersebut hanya mungkin ia dapatkan berdasarkan informasi dari Allah dan RasulNya semata. Sebab semua ilmu yang melewati batas dunia termasuk ilmu mengenai hal-hal yang ghaib. Dan itu tidak bisa diketahui kecuali bila datang dari Allah Yang Maha Tahu perkara ghaib maupun nyata. Bahkan Nabi Muhammad tidak akan bisa menjelaskannya kecuali karena beliau sendiri telah diberitahu Allah.



Di antara keterangan Rasulullah ialah hadits yang menyatakan bahwa naungan orang beriman di hari Kiamat sangat terkait dengan kebiasaannya mengeluarkan sedekah sewaktu hidupnya di dunia. Ketika di padang Mahsyar setiap orang menunggu giliran dirinya diadili serta timbangan kebaikan dan keburukannya diperhitungkan, maka semua orang bakal merasakan panasnya matahari di atas kepala masing-masing. Namun orang-orang yang bersedekah bakal memperoleh naungan dari matahari karena sedekahnya itu hingga hukuman alias vonis ditetapkan di antara manusia.



سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول :
كُلُّ امْرِئٍ فِي ظلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَاسِ ، أو قال :
حَتَّى يُحْكَمَ بَيْنَ النَّاسِ قال يزيد :
فَكَانَ أَبُو الخَيْرِ لَا يُخْطِئُهُ يَومٌ إلَّا تَصَدَّقَ مِنْهُ بِشَيْءٍ ،
أَوْ كَعْكَةً أَوْ بَصَلَةً أوْ كَذا
“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari Kiamat) hingga diputuskan di antara manusia atau ia berkata: “Ditetapkan hukuman di antara manusia.” Yazid berkata: ”Abul Khair tidak pernah melewati satu haripun melainkan ia bersedekah padanya dengan sesuatu, walaupun hanya sepotong kueh atau bawang merah atau seperti ini.” (HR Al-Baihaqi – Al-Hakim – Ibnu Khuzaimah)



Dalam hadits riwayat Imam Ahmad Nabi Muhammad dengan jelas dan tegas menyatakan sebagai berikut:

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ
Bersabda Rasulullah saw: “Naungan orang beriman di hari Kiamat adalah sedekahnya.” (HR Ahmad)



Saudaraku, marilah kita rajin bersedekah agar memperoleh naungan di hari tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Sungguh beruntung orang beriman yang melazimkan dirinya setiap hari mengeluarkan sedekah sebagai bentuk investasi cerdas untuk melindungi dirinya di hari yang sungguh sangat menyulitkan dan menakutkan kebanyakan manusia. Seperti yang dikatakan oleh periwayat hadits di atas yakni Yazid: ”Abul Khair tidak pernah melewati satu haripun melainkan ia bersedekah padanya dengan sesuatu, walaupun hanya sepotong kueh atau bawang merah atau seperti ini.”

Dan ketahuilah saudaraku, jangan pernah memandang remeh pemberian yang engkau keluarkan. Sebab bukan banyaknya sedekah yang menyebabkan naungan di hari Kiamat. Melainkan keikhlasan kitalah yang menyebabkannya. Sehingga dalam hadits lainnya Nabi bahkan bersabda sebagai berikut:



قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحْقِرَنَّ
مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ


“Janganlah kamu meremehkan sedikitpun perbuatan ma’ruf, sekalipun kamu sekedar menemui saudaramu dengan wajah berseri.” (HR Muslim)



يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْمِسْكِينَ لَيَقُومُ عَلَى بَابِي فَمَا أَجِدُ لَهُ شَيْئًا
أُعْطِيهِ إِيَّاهُ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ لَمْ تَجِدِي شَيْئًا
تُعْطِينَهُ إِيَّاهُ إِلَّا ظِلْفًا مُحْرَقًا فَادْفَعِيهِ إِلَيْهِ فِي يَدِهِ




“Ya Rasulullah, semoga Allah memberikan rahmat kepadamu. Sesungguhnya seorang miskin berdiri di depan pintu rumahku, maka aku tidak menemukan sesuatu yang bisa aku berikan kepadanya.” Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: ”Jika kamu tidak menemukan sesuatu yang bisa kamu berikan kepadanya selain kuku binatang yang dibakar, maka serahkanlah kepadanya di tangannya.” (HR Tirmidzi)



اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ


“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kelemahan dan kemalasan serta sikap pengecut dan kebakhilan.” (HR Muslim)

Source : Eramuslim.com

Beli Tiket Pesawat dengan Shalat Tahajud

oleh M. Arif As-Salman
Kamis, 26/11/2009 07:50 WIB
Cetak | Kirim | RSS
Wajahnya tampak berseri, hatinya diliputi kebahagiaan. Apa yang selama ini ia harapkan kini telah tercapai. Tak terhingga rasa syukurnya pada Allah ta`ala, yang telah mengabulkan doa-doa yang ia panjatkan di keheningan malam, di saat manusia terlelap tidur.

Ia bertambah yakin pada janji-janji Allah. Ia semakin mantap dalam keimanannya. Amal solehnya bertambah giat dan doa-doanya semakin panjang dan khusyuk.

Sudah sekian tahun ia hidup di negeri para Nabi ini, dalam pengembaraannya mencari ilmu. Berbagai manis-asam garam kehidupan telah ia rasakan. Pahit dan getirnya telah ia lalui. Namun ia selalu tampak tabah dan gagah. Tak tergores kegundahan di wajahnya dan tak berbekas kegelisahan di sinar matanya.

Saya acap kali bertemu dengannya dalam beberapa kesempatan. Setiap kali berjumpa, wajahnya seakan tak pernah jemu tersenyum pada semua orang. Semangat hidupnya seolah tak pernah padam. Saya salut dengan Ust. Abu Anshar-nama samaran- yang telah dikarunia dua orang anak laki-laki ini.

Sore itu, selepas shalat ashar, seorang sahabatnya Ust. Hamdani-nama samaran- memberitahukan kepada saya bahwa Ust. Abu Anshar saat ini tengah berada di Indonesia.

"Ada kisah yang sangat menarik dan mengandung banyak pelajaran dari kepulangan ust. Abu Anshar," cerita ust. Hamdani kepada saya.

"Apa hal yang menarik itu Ustadz?" Tanya saya penuh penasaran.

Ust. Hamdani mulai bercerita, "Hari itu ust. Abu Anshar datang ke rumah saya. Ia bercerita, bahwa akan pulang ke Indonesia dalam waktu dekat ini untuk menjenguk keluarganya yang tertimpa musibah gempa di kampung halaman. "

"Saya pulang bukan karena banyak uang, tapi alhamdulillah ada rezki dari Allah", kata ust. Abu Anshar.

Saya pun jadi penasaraan, "Bagaimana rezki itu datang Ustaz?" Tanya saya padanya.

Mulailah Ust. Abu Anshar bercerita pada saya, "Begini, beberapa hari yang lalu, saat saya shalat isya di mesjid dekat rumah saya, seorang laki-laki dari Arab Saudi yang tengah transit di Mesir menghampiri saya.

"Assalamu`alaikum, kamu orang Indonesia?

"Wa`alaikum salam, iya, betul.."

"Kamu tinggal dimana?"

"Saya tinggal dekat dari sini."

"Sering shalat ke mesjid?"

"Alhamdulillah, saya selalu berusaha untuk shalat di mesjid lima waktu"

"Bagus sekali jika begitu, semoga tetap istiqamah ya"

"Amin", jawab saya.

Kemudian ia bertanya lagi.

Oiya, di Indonesia kamu tinggal di mana?"

"Saya tinggal di Sumatera."

"Oh, saya dengar Sumatera terkena musibah gempa beberapa waktu yang lalu.."

"Iya.."

"Bagaimana dengan keluarga kamu, adakah yang menjadi korban?"

"Alhamdulillah keluarga selamat, hanya saja rumah salah seorang keluarga kami hancur.."

"Innalillahi wainna ilaihi raji`un.."

"Kenapa kamu tidak pulang?"

"Saya diminta pulang oleh keluarga, tapi, belum ada rezki.."

"Oh begitu..Sabar ya, semoga Allah bantu dan berikan kemudahan.."

"Amin"

Tak lama kemudian, setelah sedikit ngobrol agar saling kenal. ia meminta izin untuk pergi, sebelum pergi ia memberi dua orang anak saya yang ikut shalat bersama saya, uang Le 10 (lebih kurang 17.000,-).

Esoknya saya kembali bertemu dengannya ketika shalat subuh di mesjid. Usai shalat ia mendatangi saya. Sambil mengeluarkan amplop yang ia keluarkan dari sakunya ia berkata,

"Saudaraku, ini ada sedikit rezki untuk kamu dari saya. Mudah-mudahan bisa membantu kesulitan yang kamu dapatkan saat ini."

"Saya bingung dan heran. Saya berusaha untuk menolak. Tapi, ia tetap memaksakan juga. Akhirnya, ia memasukkan amplop itu ke dalam saku baju saya. Hati saya masih berdebar. Belum selesai hati dan pikiran saya dari tanda tanya. Ia memohon izin untuk pergi. Saya pun tak lupa untuk berterima kasih padanya, dan mendoakan semoga Allah membalas kebaikannya. Saya juga tak lupa meminta nomer hpnya.

Setelah ia keluar dari mesjid. Rasa penasaran yang sejak tadi meliputi hati saya ingin saya tumpahkan. Amplop itu saya buka perlahan, saya ingin tahu apa isinya. Jantung saya masih berdebar-debar...

Ternyata.. di dalam amplop putih itu ada uang USD 700 (senilai lebih kurang 7 juta rupiah). Saya kaget. Apa saya tidak salah lihat. Atau mungkin salah hitung. Saya teliti kembali. Iya ternyata benar, saya tidak salah hitung. Saya lansung bersujud syukur di hadapan Allah. Tanpa terasa pipi saya basah. Air mata saya mengalir deras. Saya terharu. Allah telah mengabulkan doa-doa panjang yang saya panjatkan di penghujung malam selama ini.

Saya bergegas pulang ke rumah menemui istri . Setiba di rumah, saya katakan pada istri saya.

"Umi, ayo sujud syukur!"

Istri saya menjadi heran

"Kenapa Bi, ada apa?"

"Nanti abi bilang, sekarang Umi sujud syukur dulu, ntar Abi ceritain.."

Akhirnya istri saya sujud syukur.

Setelah itu saya ceritakan lah apa yang terjadi barusan di mesjid. Dan saya keluarkan uang itu dari amplopnya. Istri saya tak sanggup menahan rasa haru dan bahagia di hatinya..Ia kembali bersujud syukur pada Allah, sujud yang panjang dan penuh kepasrahan dan tak terasah pipinya basah...

Begitulah kisah yang saya alami. Sehingga saya bisa pulang ke Indonesia dalam waktu dekat ini" kata ust. Abu Anshar menutup ceritanya.

Mendengar cerita beliau saya ikut terharu.

Lalu saya bertanya pada Ust. Abu Anshar, "Kalau boleh saya tahu, apa rahasianya sampai ustaz dapat rezki dari arah yang tak terduga tersebut?"

Beliau hanya senyum, "Semuanya sudah diatur Allah.." jawab beliau singkat.

"Iya, saya ngerti, tapi saya ingin tahu, apa yang selama ini ust. Abu Anshar lakukan, maksud saya , amalan yang dirutinkan..?"

"Sebenarnya berat untuk saya katakan, tapi mudah-mudahan ada faedah dan pelajaran yang bisa diambil darinya."

"Selama ini, setiap malam, saya selalu berusaha untuk shalat tahajud. Dan di saat keheningan malam itu saya berdoa dengan pipi yang selalu basah, karena derasnya air mata saya mengalir. Saya hanyut dalam untaian doa yang panjang, meminta pada Allah, agar memberikan saya jalan keluar dan membuka pintu rezki untuk bisa pulang ke Indonesia menjenguk keluarga saya yang tertimpa musibah itu.

Saya hampir setiap hari ditelpon keluarga, diminta pulang. Tapi selalu saya jawab, "Saya tidak punya uang untuk pulang."

"Saya bingung harus meminta tolong pada siapa. Lama saya berpikir dan merenung, namun saya tak kunjung mendapatkan uang. Akhirnya, saya mengadu pada Allah. iya.. Hanya Allah tempat saya mengadu saat itu. Tak ada lagi tempat bagi saya meminta tolong dan menaruh pengharapan. Hanya Allah saat itu bagi saya yang bisa menolong saya dengan cara-Nya."

"Saya pasrah sepenuhnya pada Allah, pada Tuhan yang telah menciptakan saya. Saya sangat yakin, hanya Allah yang bisa menolong saya dalam keadaan yang sulit ini. Sungguh, makhluk tak bisa berbuat apapun jika Allah tak menghendaki."

"Sehingga akhirnya, Allah menunjukkan jalan keluarnya. Alhamdulillah atas nikmat yang besar ini. Saya merasa, seolah-olah laki-laki dari Arab Saudi yang tengah transit itu sengaja dikirim Allah ke Mesir untuk mengantarkan rezki pada saya. Allah sudah mengatur semua ini. Bahkan tatkala saya mencoba menelponnya agar bertemu dengannya pada pagi hari itu juga, ia mengatakan bahwa sudah berada di bandara untuk kembali melanjutkan perjalanan."

"Begitulah kisah Ust. Abu Anshar yang mengharukan dan penuh makna itu", ucap Ust. Hamdani menyudahi ceritanya.

Saya yang mendengar cerita itu dari ust. Hamdani juga merasa takjub dan ikut terharu. Sejaka saat itu Saya semakin yakin pada Allah. Saya akan memanjatkan berbagai permintaan pada Allah. Allah maha mendengar, maha tahu dengan kesulitan kita, maha melihat apa yang tengah menimpa dan kita rasakan. Ia mendengar rintihan suara kita, jerit tangis kita, doa-doa kita di penghujung malam. Ia tidak tidur dan tidak mengantuk. Ia selalu mengawasi dan mengatur alam semesta. Subhanallah, segala puji hanyalah bagi Allah.

Kokohnya kepasrahan dan keyakinan ust. Abu Anshar mengingatkan saya pada firman Allah dalam kitab-Nya yang mulia, Allah berfirman, "...Dan barangsiapa yang berserah diri pada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya..." (QS at-Thalaq[65]: 3)

Saya juga teringat dengan firman Allah Swt dalam kitab-Nya yang mulia, Allah berfirman : "Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenakan bagimu." (QS al-Mukmin[40] : 60)

Dalam ayat lain Allah berfirman, "Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya dan menghilangkan kesusahan..." (QS an-Naml[27]: 62)

Dari Jabir ra., berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya pada setiap malam ada satu saat, dimana tidaklah seorang muslim berdoa pada saat itu untuk kebaikan usrusan di dunia dan akhiratnya. melainkan Allah akan kabulkan permohonannya tersebut. (HR. Muslim)

NB: Cerita ini saya dengarkan lansung dalam sebuah pertemuan singkat, dari ust. Hamdani. Kisah ini adalah kisah nyata. Dan beberapa ilustrasi saya tambahkan untuk menjadikan ceritanya mengalir. Tapi, saya tidak merubah inti kisah nyatanya.

Semoga bermanfaat buat kita semua, terutama penulis pribadi, amin..

Salam ukhuwah

marif_assalman@yahoo.com

source: eramuslim.com

Lelaki Sejati : Talk Less Do More

oleh Fiyan Arjun
Minggu, 29/11/2009 07:37 WIB
Cetak | Kirim | RSS
Lelaki sejati ialah lelaki yang bisa menerima dan melawan rasa kecewa karena sakit hati.

Begitu kata kawan saya melalui pesan singkatnya di handphone saya. Entah kenapa ia bisa mengirimkan kata-kata itu membuat saya tergerak untuk membacanya...Hmm, ternyata boleh juga. Namun lebih boleh juga LAGI kalau kata-kata itu BISA mewakili diri saya. Namun ini tidak! Jauh dari pandangan saya tentang pengertian hal tersebut.

Namun tidak sampai disitu. Jalan di tempat saja. Saya tetap berusaha mencari tahu kebenaran pengertian yang dimaksudkan oleh kawan saya itu. Apakah seperti itu? Atau, hanya mengungkapkan egonya sendiri! Atau, jangan-jangan mungkin curhat colongan pula! Entahlah, tapi dengan pesan singkat itu membuat saya tergelitik untuk berusaha mencari pengertian sesungguhnya tentang lelaki sejati itu seperti apa.

Mbah Google. Ya, dia-lah dewa penolong untuk membantu saya—hingga saya mendapatkan berpuluh-puluh pengertian tentang lelaki sejati itu. Saya browsing dengan mengklik search dengan memakai juru kunci sebagai pembuka kata; lelaki sejati. Klik. Semua ada di depan mata minus saya. Namun sayangnya ternyata tak ada satu pun yang sreg dengan saya. Walau ada itu pun hanya segelintir yang bisa mewakili diri saya—dan ada pula yang menyesatkan. Tetapi secara benang merah tak ada secara spesifik menjelaskan apa pengertian lelaki sejati itu. Lagi-lagi itu membuat saya penasaran untuk mencari kembali lagi. Dan hasilnya tetap nihil!

”Lelaki sejati itu sih menurut gue yang bisa bikin anak!” celetuk kawan saya dari arah belakang ketika saya sedang asyik berselancar dengan Mbah Google. Dan jelas saya yang sedang asyik mencari lelaki sejati bersama Mbah Google saat itu jadi tercuri perhatian dengan celetukan kawan saya itu.

Begitu katanya. Spontanitas! Tanpa tendeng aling-aling.

Saya yang mendengar perkataan seperti itu langsung tersenyum kecut. Apalagi itu keluar di bibir hitam kawan saya yang dikarenakan pengaruh nikotin yang lama mengendap di bibirnya itu. Hingga akhirnya dengan terpaksa saya tolehkan kepala ke arahnya walau saat itu saya masih berdiam diri mematuti layar komputer.

Ya, kawan saya itu adalah penjaga warnet—dan saya juga sudah hafal dengan watak dan karakternya yang kalau bicara asal goblek dan suka berguyon ngasal pula. Dan warnet yang ia tunggu juga merupakan langganan saya pula—yang terdekat dari rumah jika saya tidak menggunakan hotspot secara gretongan di kampus tetangga sebelah. Memang orangnya yang saya kenal seperti itulah hingga saya berpikir untuk menjawab seperti khasnya pula. Tak ada saling menggurui!

”Itu sih lelaki sejati yang hanya memandang dari soal hasrat aja! Cuman pikirannya—maaf—ngesek melulu,” jawab saya singkat. Dan itu membuat ia tersenyum simpul malu dengan apa yang saya katakan.

Lalu apakah saya tidak membenarkan ucapan kawan saya itu? Tidak! Saya tak menghargai hasil pikirannya saat ia melontarkan hal itu? Saya katakan kembali, tidak!! Saya tetap menghargainya! Ya, walau tidak benar secara seratus persen ketika ia mengungkap hal seperti itu. Tapi itu membuat saya tahu bahwa cara pandang kawan saya itu tentang lelaki sejati—hanya terletak dari—maaf—menghasilkan anak saja. Hmm...sungguh sebuah jawaban yang membuat geleng-geleng kepala bahkan mengelus dada. Ada-ada saja.

Dus, dengan susah payah akhirnya saya menemukan pula sosok lelaki sejati yang sesungguhnya. Lama memang. Tapi saya senang bisa berselancar ria bersama Mbah Google walau lama akhirnya membuahkan hasil. Saya menemukan sosok lelaki sejati itu pada diri seorang hamba yang dimuliakan oleh umatNya. Sosok lelaki sejati itu ada pada diri Rasulullah. Nabi Muhammad SAW, suri tauladan umat muslim.

Adalah guru terbaik manusia. Itu tidak bisa dipungkiri lagi. Selain kemampuan beliau menyelami satu persatu karakter manusia di sekelilingnya menjadi satu point yang penting. Bukan itu saja selain menyelami dan mengenali, beliau juga berhasil memaksimalkan potensi-potensi yang ada tersebut menjadi kekuatan dahsyat saat itu. Menerangi kegelapan dunia ketika itu dengan cahaya-cahaya tauhid. Alhasil, adalah tujuh abad lamanya manusia benar-benar menjadi manusia. Manusia yang mengenal dirinya, mengenal Tuhannya dan mengetahui fungsi keberadaannya di dunia.

Selain Rasulullah SAW, dari sekian banyak sahabat beliau ada beberapa orang yang mempunyai kesan mendalam terhadap diri saya. Tentu saja tidak lepas dari dua hal utama; kekuatan karakternya dan sumbangsihnya terhadap Islam.

Mereka itulah yang patut diselepangkan selendang lelaki sejati di pundaknya. Ya, walau tidak mungkin bisa mencapai kualitas seperti manusia agung yang menjadi pemimpinnya, setidaknya kisah hidup mereka adalah coretan emas tentang bagaimana seharusnya seorang laki-laki hidup, berkarnya dan menghabiskan umurnya.

Itu satu sosok Rasulullah SAW—lelaki sejati yang sangat saya agungkan. Tapi ada satu sosok lagi lelaki sejati yang saya lupakan untuk disebutkan—yang menurut saya patut diselepangkan pula selendang bertuliskan ”lelaki sejati”. Tak lain dia-lah Ayah saya. Walau sekarang ia sudah tak ada di bumi lagi tapi bagi saya rekaman tentang betapa bijaknya beiau kepada keluarga hingga begitu gigihnya masih tersimpan rapi di benak saya. Kepala dijadikan kaki. Kaki dijadikan kepala. Begitulah selama saya mengenalnya semasa hidupnya. Sosok lelaki sejati yang sempat terlupakan oleh saya. Siang malam ia mencari sesuap nasi hanya karena semata-mata untuk mengebul asap di dapur dan serta-merta pula membahagiakan istri dan anak-anaknya dengan memberikan pendidikan yang layak tanpa berkeluh kesah. Apalagi banyak bicara. Hmm..., membuat saya menitikan airmata jika saya mengenal sosok lelaki sejati satu ini.

Begitulah. Saya menganggumi sosok lelaki sejati sesuai kriteria dan menurut saya. Bahwa mereka pantas dijuluki sosok lelaki sejati sesuungguhnya. Bukan saya! Saya yang terlalu banyak berkeluh kesah saat mendapatkan musibah dan ujian. Pun begitu dengan kawan saya yang memandang hanya hawa nafsu dan keduniawian belaka. Serta kawan saya yang mengirimkan pesan singkat yang terlalu sempit mengartikan arti sosok lelaki sejati hanya dapat menerima dan melawan rasa kecewa karena sakit hati. Terlalu melankolis dan sentimentil memang bila mendengarnya! Karena sesungguhnya lelaki sejati itu bukan hanya pintar bicara, omdo dan ombes (omong besar) melainkan sedikit bicara tapi banyak bekerja. Talk less do more. Halnya slogan iklan kretek yang sudah ter-mindset dibenak kita. Setuju?[fy]

Ulujami—Pesanggrahan, 24 November 2009
Masih di kamar penuh inspirasi

Tulisan ini saya persembahkan untuk saudara saya sebagai hadiah persahabatan—yang sudah membuka hati saya tentang sosok lelaki sejati itu. Ehem, susah memang menjadi lelaki sejati itu terkadang perlu belajar banyak untuk mencapainya. Bukan begitu? Semoga.

source: Eramuslim.com
oleh: bujangkumbang@yahoo.co.id

Kenikmatan Sesaat

oleh Halimah
Senin, 30/11/2009 13:52 WIB
Cetak | Kirim | RSS
Kenikmatan menunaikan ibadah haji tak akan terlukiskan dengan kata-kata. Sungguh banyak orang yang telah menunaikan rukun yang kelima tersebut, ternyata perlu banyak pendengar untuk membuncahkan semua kenikmatan yang telah di rasakannya. Bahkan setelah bertahun telah pulang, dan kembali ke rumah mereka di tanah air, mereka masih merasakan betapa ke-Agungan Allah yang menghampiri dan membuai mereka untuk selalu dekat kepada sang Khalik.

Maka berbahagialah bagi orang yang telah menunaikan haji. Karena masih banyak sekali orang yang mampu secara finansial, tapi masih merasa tak punya panggilan untuk menjalani. Betapa banyak pula yang merasa tak sanggup menjalankan prosesi itu, karena merasa diri mereka masih jauh dari ajaran agama ini. Kemudian ada beberapa orang yang menghindari naik haji, karena takut “pembalasan” di tanah suci,

Memang wajar lah jika banyak hal yang membuat kita berpikir, untuk menunaikan haji ke tanah suci. Karena banyak cerita yang sampaikan oleh orang-orang yang sepulang dari haji. Diantara cerita itu, ada yang kena pukul. Ternyata dia ingat, bahwa dia pernah memukul seseorang karena emosi. Ada pula yang kehilangan uang, dan mereka pun berpikir bahwa mungkin uangnya masih belum tersentuh zakat. Masih banyak hal yang ceritanya lebih membuat kita khawatir. Tapi semua itu jangan lah menjadikan kita untuk urung melaksanakan haji. Karena memang naik haji adalah sebuah kewajiban bagi kita, untuk menggenapkan rukun Islam yang kelima.

Jika diatas saya menceritakan tentang orang yang takut naik haji, maka selanjutnya saya menceritakan pula betapa banyaknya orang yang ngotot naik haji, bahkan untuk beberapa kali dalam hidupnya. Mungkin orang yang sangat ngotot ini, memang merasakan sebuah kenikmatan tiada taranya bila dia berada dalam lingkaran suasana berhaji di tanah suci.

Beberapa tahun yang lalu, ada seorang ibu yang kebetulan secara financial bukanlah orang yang mampu. Tapi ibu ini ternyata telah naik haji, dengan banyak usaha. Diantaranya jualan kue maupun penganan kecil lainnya, yang dijajakan pada tetangga maupun ke handai taulan. Dia berjualan sambil bersilaturahim. Memang usianya cukup lanjut, sekitara 60 tahunan. Tapi semangatnya untuk memenuhi panggilan Allah patut di acungi jempol.

Jika melihat semangat ibu itu, maka tentu saja saya malu hati. Ibu yang sudah janda ini dan hanya punya seorang anak, untuk kehidupan sehari-harinya pun sarat dengan kekhawatiran akan perut yang tak terisi. Tapi tekad dan impiannya untuk naik haji untuk kedua kalinya masih mengebu pula. Hingga pada suatu waktu dia bertandang ke rumahku ( karena telah pindah rumah yang letaknya agak jauh dari rumahku ), maka mulailah kami bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Dia datang tentu saja dengan barang dagangannya, berupa kue camilan.

Cerita pun mengalir, dan akhirnya bermuara pada sebuah keluhan. Keluhan tentang dia memerlukan modal berjualan, karena minggu lalu dia telah menyetorkan uangnya ke bank untuk mendaftarkan diri naik haji. Tentu saja dia bercerita dengan sedikit halus, agar tidak kentara untuk meminjam duit. Saya pada saat itu pura-pura tidak begitu tahu arah pembicaraannya. Dan, akhirnya dia pun pulang tanpa mampu mengucapkan keinginannya lagi.

Jika dibilang saat itu saya pelit, tak lah mengapa. Tapi yang ada dalam pikiran saya saat itu adalah bagaimana sang ibu ini berusaha untuk naik haji lagi, padahal dalam kehidupan sehari-harinya terlihat biasa saja. Harapan saya tentu saja, orang yang telah naik haji dapat terlihat perbedaannya. Minimal dalam sikap kesehariannya. Sementara ibu ini, masih merokok, bicara pun masih kasar dan tak ada tanda-tanda bahwa dia dapat diharapkan jadi panutan lingkungannya. Mungkin dia merasakan kenikmatan saat melaksanakan prosesi haji, tapi sayangnya, setibanya di tanah air, kenikmatan itu tidak di peliharanya.

Kenapa saya katakan demikian? Karena seperti sebuah tanaman, maka nikmat iman harus selalu dijaga. Saat di tanah suci, imannya tepat berada di puncak. Tapi begitu di tanah air, iman akan melorot serendah-rendahnya karena tak ada siraman rohani yang rutin untuk menjadikannya tetap istiqomah ( minimal tidak turun drastis ) seperti yang terjadi saat melaksanakan haji. Hanya banyak cerita perjalanan hajinya yang disuguhkannya kepada kami. Sayang sekali, cerita-cerita itu tidak membuatnya lebih intens dalam memperbaiki dirinya sepulang dari ber-haji.

Ada pula cerita-cerita yang beredar, bahwa untuk beberapa kalangan, haji adalah sebuah symbol derajat. Derajat yang membuat penyandangnya tak ingin di remehkan. Untuk tipe seperti ini tentu saja membuat saya kadang geli di hati. Bayangkan saja, ada seseorang yang telah berstatus hajjah, tak ingin namanya maupun panggilannya tertinggal status “hajjahnya” tersebut. Bila kita memanggilnya sepertinya tak perlu memanggil namanya, tapi panggilah dia dengan haji maka terlihat senanglah wajahnya. Tapi bila tidak? Tunggu saja reaksinya yang tidak mengenakkan.

Memang sih bila segala sesuatu itu tergantung dari niatnya. Jadi jika naik haji untuk meraih status social yang lebih, maka dia hanya akan mendapatkan status itu, bukan yang lain. Sungguh disayangkan tentu saja. Begitu banyak uang yang dkeluarkan dan betapa perjalanan haji memerlukan tenaga yang super ekstra, tapi hasilnya hanya untuk sedemikian kecilnya. Mungkin ini berlaku karena seseorang ini tidak mengetahui benar, apa dan makna apa sebenarnya yang harus kita teladani selama berhaji.

Hingga ada seorang pengusaha Cina ( info dari seorang saudara ) di Samarinda berkata, “ dulu jika orang telah haji, bisa di percaya. Tapi saat ini saya tidak punya kepercayaan lagi. Banyak haji yang berutang, tapi sangat susah bayarnya.” Maknanya tentu saja bahwa status haji nya seseorang bukan lagi tolok ukur untuk jaminan kejujuran seseorang. Haji yang disandangnya, tidak membuatnya lebih baik lagi. Sebuah keadaan yang sangat disayangkan.

Memang patut disayangkan, bila setelah kita pulang dari naik haji, kita tidak menjadi lebih baik. Prosesi yang dijalankannya pun selama berhaji, adalah hanya untuk kenikmatan sesaat. Padahal pelaksanaan haji di perintahkan oleh Allah Swt. agar kita menjadi orang yang benar-benar dapat mengambil hikmahnya. Karena dalam prosesi haji itu banyak sekali hikmah yang dapat kita petik dan insya Allah dapat membuat kita menjadi orang yang lebih tawadhu dari sebelumnya. Keimanan yang lebih mantap, amal sholeh yang semakin banyak dan tentu saja jiwa sosial yang lebih baik dari sebelumnya, itulah sebuah refleksi dari haji yang mabrur.

( Ya Allah… berilah kemudahan kepadaku dan keluargaku untuk dapat memenuhi panggilan-Mu ke Baitullah. Amin.)



Sengata, 28 Nopember 2009

Halimah Taslima

Forum Lingkar pena ( FLP ) Cab. Sengata

halimahtaslima@gmail.com

Lima Peristiwa Besar Dunia, Sepanjang Tahun 2009

Senin, 30/11/2009 15:56 WIB
Tahun 2009 akan segera berlalu dari hadapan kita, tak terasa. Selama satu tahun ke belakang, kita tentu disuguhi berbagai macam hal dan perisitwa. Namun, ternyata, di balik periode digital seperti sekarang ini,—dimana Anda hanya membutuhkan dua atau tiga klik (satu klik ke mesin pencari di internet, dua klik menuju alamat yang dimaksud), ada beberapa hal yang luput, disembunyikan oleh mereka yang mengaku “berwenang” akan dunia di tahun 2009.

Foreign Policy mengumpulkan beberapa di antaranya yang tidak pernah diketahui oleh orang-orang selama tahun 2009 kemarin, dan mungkin baru akan jadi pembicaraan pada 2010 mendatang. Berikut di antaranya:

Irak

Media internasional mengubah fokus mereka ke Kabul, dan itu menyebabkan Baghdad mendapat sedikit perhatian tahun ini. Padahal, kekerasan dan konfilk tak sedikitpun berkurang di Iraq. Saat ini, Iraq mempunyai pengungsi dengan jumlah 2,7 juta di negerinya sendiri.

Selain itu, Iraq juga kemudian dihadapkan pada konflik Kurdi yang meledak belakangan ini. Niniwe, provinsi di sekitar kota Mosul, Irak utara, menjadi tempat yang berbahaya. Pasukan AS masih berpatroli di Mosul setelah resmi mereka mundur dari kota-kota Irak lainnya.

Gelembung Perumahan di AS

Krisis keuangan global menghajar Amerika demikian parah—terutama sektor perumahan. Ironisnya lagi, para pemilik rumah di AS sepertinya akan mulai membuat kesalahan yang sama lagi, bahkan setelah jutaan penyitaan dan efek sekunder bergelombang di seluruh dunia.

Setelah penderitaan terbesar mereka dari bulan ke bulan mengalami penurunan dalam sejarah, harga rumah AS mulai meningkat kembali pada bulan Mei 2009. S & P / Case-Shiller index, yang secara luas dianggap paling dapat diandalkan, menyatakan harga perumahan di Amerika Serikat, meningkat 3,4 persen antara bulan Mei dan Juli, dengan keuntungan di 18 dari 20 kota. Harga 13,3 persen masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu, tapi bahkan angka ini kurang dari yang diharapkan.

Ekonom Robert Shiller, salah satu pembuat indeks, melihat angka-angka itu lebih menakutkan daripada menjanjikan. Sambil menunjuk data survei bahwa sebagian besar pemilik rumah berpikir bahwa rumah mereka akan meningkat secara dramatis dalam dekade berikutnya, ia khawatir bahwa "gelembung berpikir" mungkin sekali lagi akan terus berjalan. “Naik turunnya pasar perumahan telah mengubah banyak orang Amerika menjadi spekulator perumahan." ia menulis di New York Times.

Solusi pemerintah terhadap krisis perumahan mungkin, ironisnya, akan menyebabkan masalah baru, dengan mendorong membeli rumah yang tidak bertanggung jawab oleh orang-orang yang tidak mampu membelinya. Administrasi Perumahan Federal, yang didukung hampir 2 juta hipotek pada 2009, merupakan persentase dari pinjaman yang tertunggak atau merupakan penyitaan yang naik menjadi hampir 8 persen pada bulan Juni.

Tahun 2010, perumahan AS diyakini akan membuat rakyat AS semakin termehek-mehek.

Militer AS Berbaju Sipil

Pada November 2007, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates menyampaikan pidato yang kini terkenal di Universitas Kansas di mana dia mengakui bahwa "kesuksesan militer tidak cukup untuk memenangkan perang" utamanya di Irak dan Afghanistan. Ia menyerukan peningkatan pendanaan untuk Departemen Luar Negeri dan US Agency for International Development (USAID).

Dalam strategi Afghanistan Maret ini, Barack Obama tampaknya menindaklanjuti saran ini, menyerukan sebuah "gelombang sipil" dari personil Departemen Luar Negeri dan USAID untuk melengkapi peningkatan jumlah pasukan AS di Afghanistan. "Apa yang tidak dapat kita lakukan adalah berpikir bahwa hanya pendekatan militer di Afghanistan yang akan dapat menyelesaikan masalah kita," kata Obama.

Maka tidak heran kemudian 300 personil militer menjadi ahli sipil. Pentagon juga telah mengambil alih fungsi Departemen Luar Negeri di Pakistan, langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana tentara AS secara formal tidak diizinkan beroperasi. Dan Pentagon diberi wewenang untuk mengelola dana $ 400 juta untuk meningkatkan kemampuan militer Pakistan.

Amerika di Balik Perang Uganda

Pada bulan Januari, Jeffrey Gettleman dari New York Times mengatakan bahwa militer AS telah membantu merencanakan dan mendanai serangan militer di Uganda.

Uganda telah berubah menjadi Iraq seperti lima tahun yang lalu. Keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Uganda salah satu hal paling berdarah dan konflik paling rumit di Afrika. Beberapa perdebatan masih terus berjalan.

Mata-Mata CIA

Untuk menumbuhkan generasi baru mata-mata, CIA dan badan-badan intelijen AS lainnya telah mengusulkan pembentukan sebuah program untuk menemukan potensi dan melatih agen-agen dari berbagai budaya dan latar belakang etnis di dunia.

Reserve Officers 'Training Corps (ROTC) di Amerika Serikat dan universitas perguruan tinggi, mencari "Generasi pertama dan kedua Amerika, yang telah memiliki bahasa dan budaya, kritis terhadap pengetahuan, dan mempersiapkan mereka untuk berkarier di badan-badan intelijen.” intelijen AS sudah mendanai program studi keamanan nasional di lebih dari 14 sekolah tinggi dan universitas di AS.

CIA juga telah secara aktif merekrut masyarakat Arab-Amerika dan sekarang menawarkan bonus perekrutan hingga $ 35.000 untuk mereka yang bisa berbahasa Arab, Persia, dan Cina. (sa/foreignpolicy)

source: eramuslim.com

Banjir Besar di Jeddah, Teguran Allah Untuk Pemerintah Saudi?

Senin, 30/11/2009 16:38 WIB

Ketika Tsunami 2004 terjadi di Aceh (dan beberapa daerah di Asia Tenggara) para ulama Saudi terkemuka menyatakan itu adalah hukuman Allah swt untuk percabulan dan homoseksualitas. Sekarang, banjir besar di Jeddah yang menewaskan lebih dari100 orang dan terjadi di tengah pelaksanaan ibadah haji, apa yang akan dikatakan para ulama itu? Inilah korban bencana terbesar sepanjang sepanjang masa dalam ibadah haji.

Banyak orang yang percaya bahwa banjir besar itu sebagai tanda murka Illahi. Adel Zamzami, kepala Jeddah Departemen Pertahanan Sippil Jeddah, mengatakan bahwa kematian dan kehancuran pada pekan lalu itu adalah "kuasa Allah", namun reaksi yang besar dari masyarakat Saudi telah meledak. "Apa yang terjadi adalah hasil perbuatan manusia," kata sebuah judul di Arab News, Jumat lalu.

"Kita telah berbicara tentang masalah ini selama bertahun-tahun. Semua orang tahu bencana ini datang. Kami telah melihat sesuatu seperti ini pada skala yang lebih kecil," kata Kateb Saud, seorang profesor yang merupakan pengunjuk rasa, kepada AFP. "Hanya ada satu alasan: ini karena banyaknya korupsi," katanya. "Pemerintah telah menggelontorkan anggaran yang besar untuk hal ini, namun anggaran itu raib."

Waleed pengacara Abu al-Khair, berencana mengajukan kasus ini, dan menegaskan bahwa "setiap orang yang telah terlibat dalam kekacauan ini harus dituntut," ujarnya tegas."Mereka tidak becus membuat pekerjaan drainase. Mereka telah memberitahu kami selama tiga tahun atau lebih bahwa pekerjaan telah selesai. Namun bahkan orang-orang dari pemerintah kota mengatakan ada kesalahan."

Beberapa pihak juga mengatakan bahwa bencana ini juga merupakan teguran Allah swt terhadap pemerintah Saudi yang dekat dan akrab-mesra dengan Barat—terutama Amerika. Sampai sejauh ini, belum ada komentar dari ulama-ulama besar Saudi. (sa/albaab)

source: eramuslim.com

Hadirkan Hatimu, Saat Membaca Kitab Rabbmu

Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husen Al-Atsariyyah

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu seorang shahabat yang mulia, berkisah: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku: ‘Bacakanlah Al-Qur`an untukku.’ Aku bertanya heran: ‘Wahai Rasulullah, apakah aku membacakan untukmu sementara Al-Qur`an itu diturunkan kepadamu?’ Beliau menjawab: ‘Iya, bacalah.’ Aku pun membaca surat An-Nisa` hingga sampai pada ayat:

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيْدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلىَ هَؤُلاَءِ شَهِيْدًا

“Maka bagaimanakah jika Kami mendatangkan seorang saksi bagi setiap umat dan Kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka itu.” (An-Nisa’: 41)

Beliau bersabda: ‘Cukuplah.’ Aku menengok ke arah beliau, ternyata aku dapati kedua mata beliau basah berlinang air mata.”1

Saudariku muslimah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatimu! Demikianlah keadaan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika membaca Al-Qur`an dan mendengarkannya. Sementara beliau adalah orang yang paling tahu kandungan Al-Qur`an serta paling paham maknanya. Beliau juga adalah orang yang telah diampuni dosa-dosanya. Namun bersamaan dengan itu, beliau tetap tersentuh hatinya kala mendengarkan bacaan Al-Qur`an. Bahkan, beliau pernah shalat dalam keadaan dada beliau bergemuruh karena isak tangis saat membaca surat Al-Qur`an2.

Allah Subhanahu wa Ta’ala memang telah menyebutkan kandungan Al-Qur`an berupa janji dan ancaman, kisah surga dan kenikmatannya berikut neraka dengan azabnya. Yang kesemua itu mestinya menggugah ambisi untuk menggapai surga-Nya dan menangis karena takut akan neraka beserta azabnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اللهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُوْدُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِيْنُ جُلُوْدُهُمْ وَقُلُوْبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللهِ ذلِكَ هُدَى اللهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur`an yang serupa ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabb mereka, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu berzikir (mengingat) Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu, Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.” (Az-Zumar: 23)

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuji suatu kaum dalam firman-Nya:

قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لاَ تُؤْمِنُوا إِنَّ الَّذِيْنَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّوْنَ لِلأَذْقَانِ سُجَّدًا. وَيَقُوْلُوْنَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُوْلاً. وَيَخِرُّوْنَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا

“Katakanlah (wahai Muhammad): ‘Berimanlah kalian kepadanya atau tidak usah beriman. Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, apabila Al-Qur`an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur di atas wajah mereka sujud kepada Allah, seraya berkata: ‘Maha suci Rabb kami, sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi.’ Dan mereka menyungkur di atas wajah mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu.” (Al-Isra`: 107-109)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah menganjurkan umatnya untuk khusyuk, menghinakan diri, dan menangis saat membaca Al-Qur`an karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau bersabda:

عَيْنَانِ لاَ تَمُسُّهُمَا النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

“Dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka: (pertama) mata yang menangis karena takut kepada Allah, (kedua) mata yang bermalam dalam keadaan berjaga di jalan Allah.”3

Bahkan beliau menerangkan, seseorang yang menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan masuk ke dalam surga-Nya:

لاَ يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ حَتَّى يَعُوْدَ اللَّبَنُ فِي الضَّرْعِ …

“Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah sampai susu (yang diperah) bisa kembali ke kantung susu (kambing) ….”4

Para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al-Qur`an dengan menghadirkan hati, merenungi dan mengambil pelajaran dari ayat-ayatnya, hingga mengalirlah air mata mereka dan khusyuk hati mereka. Mereka mengangkat tangan mereka kepada Rabb mereka dengan menghinakan diri memohon kepada-Nya agar amal-amal mereka diterima dan berharap ampunan dari ketergelinciran mereka. Mereka merindukan kenikmatan nan abadi yang ada di sisi-Nya. Diriwayatkan bahwasanya Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu ketika masih di Makkah, membangun tempat shalat di halaman rumahnya. Beliau shalat di tempat tersebut dan membaca Al-Qur`an, hingga membuat wanita-wanita musyrikin dan anak-anak mereka berkumpul di sekitarnya karena heran dan takjub melihat apa yang dilakukan Abu Bakr. Sementara Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu adalah sosok insan yang sering menangis, tidak dapat menahan air matanya saat membaca Al-Qur`an5.

‘Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu pun punya kisah. Beliau shalat mengimami manusia dan menangis saat membaca Al-Qur`an dalam shalatnya, hingga bacaannya terhenti dan isaknya terdengar sampai shaf ketiga di belakangnya. Beliau membaca ayat:

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِيْنَ

“Celakalah orang-orang yang berbuat curang.”
Ketika sampai pada ayat:

يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ

“Pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb semesta alam.”
Beliau menangis hingga terhenti bacaannya.

Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji orang-orang yang menangis karena membaca/mendengar bacaan Al-Qur`an ketika mengabarkan tentang para nabi dan para wali-Nya:

إِنَّ الَّذِيْنَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّوْنَ لِلأَذْقَانِ سُجَّدًا. وَيَقُولُوْنَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُوْلاً

“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, apabila Al-Qur`an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur di atas wajah mereka sujud kepada Allah, seraya berkata: ‘Maha suci Rabb kami, sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi’.” (Al-Isra`: 107-108)

إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا

“Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Ar-Rahman, mereka tersungkur dalam keadaan sujud dan menangis.” (Maryam: 58)

وَيَخِرُّوْنَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا

“Dan mereka menyungkur di atas wajah mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (Al-Isra`: 109)

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa tangisan karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala itu menambah kekhusyukan mereka. Sementara hanya orang-orang berilmulah yang memiliki rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana dalam firman-Nya:

إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Hanyalah yang takut kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya adalah para ulama.” (Fathir: 28)

Dengan demikian orang yang paling kenal dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dialah yang paling takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena itulah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَمَا وَاللهِ، إِنِّي لأَخْشَاكُمْ لِلّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ

“Demi Allah, aku adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian dan paling bertakwa kepada-Nya….” 6

Abu Raja` berkata: “Aku pernah melihat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, di bawah kedua matanya ada garis semisal tali sandal yang usang karena sering dialiri air mata.”7

Saudariku… Demikianlah keadaan salaful ummah, orang-orang shalih dan orang-orang terbaik dari kalangan umat ini. Bila salah seorang mereka melewati penyebutan tentang neraka, terasa lepas hatinya karena takut dari neraka dan ngeri akan siksanya. Bila melewatinya sebutan surga dan kenikmatannya, serasa gemetar persendian mereka karena khawatir diharamkan dari merasakan kenikmatannya yang kekal. Dua keadaan ini demikian memberi pengaruh, hingga meneteslah air matanya dan khusyuk hatinya. Ia pun berusaha menyembunyikan tangisan itu dari orang-orang di sekitarnya. Namun tak jarang tangis itu terdengar dan mereka pun tahu keadaannya. Demikianlah tangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan amal yang ikhlas karena mengharap wajah-Nya.

Apa yang dilakukan orang-orang belakangan dengan mengeraskan suara dan isakan ketika menangis dalam shalat bukanlah kebiasaan salaf. Karena hal itu justru akan mengganggu orang-orang yang shalat di sekitarnya, dan dikhawatirkan akan jatuh ke dalam perbuatan riya‘ serta menyelisihi petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semestinya seseorang menyembunyikannya dari manusia semampunya, karena hal itu lebih baik dan lebih utama.

Termasuk perkara yang perlu menjadi perhatian sehubungan dengan pembacaan Al-Qur`an adalah beradab terhadap Al-Qur`an dengan diam mendengarkannya, dalam rangka mengamalkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

“Apabila dibacakan Al-Qur`an maka dengarkanlah dan diamlah, mudah-mudahan kalian dirahmati.” (Al-A’raf: 204)

Sepantasnya bagi seorang muslim untuk menjaga apa yang telah dihapalnya dari Al-Qur`an dan terus menerus membacanya agar tetap tersimpan di dadanya. Karena Al-Qur`an begitu cepat lepasnya (hilang dari ingatan) apabila tidak dijaga. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تَعَاهَدُوْا هَذَا الْقُرْآنَ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ اْلإِبِلِ فِي عُقُلِهَا

“Biasakanlah untuk terus menerus membaca Al-Qur`an karena demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya sungguh dia (bacaan/hafalan Al-Qur`an) itu lebih cepat lepas/hilangnya daripada unta dari tali pengikat kakinya.”8

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu pernah berkata: “Orang-orang sebelum kalian memandang Al-Qur`an sebagai surat-surat dari Rabb mereka. Mereka pun mentadabburinya pada waktu malam dan merealisasikannya di waktu siang.”

Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullahu berkata: “Pembawa Al-Qur`an adalah pembawa bendera Islam. Tidak pantas baginya bermain-main bersama orang yang main-main, dan tidak pula lalai bersama orang yang lalai, tidak berbuat laghwi (sia-sia) bersama orang yang berbuat laghwi, dalam rangka mengagungkan hak Al-Qur`an.” (At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur`an, hal. 44)
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

(Diringkas dengan sedikit tambahan oleh Ummu Ishaq Al-Atsariyyah dari kitab Al-Mukhtar lil Hadits fi Syahri Ramadhan Yastafidu Minhul Wa’izh wal Khathib, hal. 118-125)

Catatan kaki:

1 HR. Al-Bukhari no. 5050
2 Sebagaimana dalam hadits dari Mutharrif dari ayahnya Abdullah bin Asy-Syikhir bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَفِي صَدْرِهِ أَزِيْزٌ كَأَزِيْزِ الرَّحَى مِنَ الْبُكَاءِ

“Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dalam keadaan dada beliau berbunyi keras seperti suara periuk yang mendidih karena tangisan beliau.” (HR. Abu Dawud no. 904, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud)
3 HR. At-Tirmidzi no. 1639, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi dan Al-Misykat no. 3829
4 HR. At-Tirmidzi no. 1633, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi dan Al-Misykat no. 3828
5 HR. Al-Bukhari no. 3905
6 HR. Al-Bukhari no. 5063
7 Siyar A’lamin Nubala`, 3/352
8 HR. Al-Bukhari dan Muslim

Sumber: http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=397

Memaknai Hari Raya Qurban #02

(sambungan dari Memaknai Hari Raya Qurban #01)

assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....
bismillahirrahmanirrahiim...
pembaca yang budiman, alhamdulillah, pagi ini penulis masih diberi kesempatan untuk saling beragi pemahaman, dan pastinya penulis sangat butuh masukan dari pembaca yang budiman...

ied mubarok...
marhaban yaa ied mubarok...

hari raya qurban (idul adha,pen), adalah hari raya akbar umat islam, banyak makna yang terkandung dari peristiwa ini, bukan hanya masalah menyembelih hewan ternak, atau mengingat peristiwa yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS...
lebih dari itu, kita harus lebih bijak dalam memaknainya.

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, walillahilhamd...
saudaraku pembaca yang budiman...
pada tulisan lalu sudah dua poin yang dibahas, sekarang mari kita lanjutkan.

3. Peristiwa Penyembelihan Ismail AS
lama Ibrahim diminta Allah menyebarkan agamaNya di negeri antah berantah, akhirnya ia diizinkan untuk pulang.
senangnya hati Ibrahim, ia bergegas ke tempat di mana ia meninggalkan Hajar dan Ismail.
Ismail sudah tumbuh menjadi remaja, betapa senang dan sayang Ibrahim terhadapnya.
Cukup lama Ibrahim memanjakan Ismail, namun kerinduan yang lama belumlah hilang, hingga turunlah firman Allah melalui mimpinya.
masygul, itulah keadaan hatinya, hingga ia pun bercerita pada Hajar dan Ismail, hajar diam.
Tapi respon berbeda ditunjukkan oleh Nabi Ismail AS, dia menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk memenuhi Perintah Allah, subhanallah.
meski kalau dilihat secara sudut pandang manusia biasa posisi Ismail adalah korban, namun ia begitu bersemangat untuk memenuhinya, itulah bukti CINTA yang tak terbatas pada Allah SWT.
Dan pada akhirnya mereka melaksanakan penyembelihan (panjang lagi ceritanya, tapi penulis tidak ingin berlama-lama pada cerita, mungkin bagi yang belum tahu, silahkan googling untuk mencari ceritanya).

Saudaraku pembaca yang budiman, betapa indahnya Cinta yang tulus dari orang-orang yang bertaqwa...
sekali lagi, TAK ADA SANGGAHAN SEDIKITPUN !!
mereka ikhlas melaksanakan segala perintah Allah, tak seperti Yahudi (Bani Israil) yang banyak bertanya ketika diberi perintah (karena tabi'at dan keingkaran mereka, baca: kisah nabi Musa).

Sekarang pilihlah, ingin mengikuti jejak Ibrahim dan Ismail dalam ketaatan atau malah mengikuti Yahudi la'natullah dalam pengingkaran ??

4.Memaknai Berbagi pada hari raya Qurban
BERBAGI !
itulah kata yang tepat untuk menggambarkan hari raya Qurban, miskin, kaya, tua, muda semua bisa menikmati daging (makanan yang dinilai cukup berkelas), terlepas dari halangan kesehatan untuk mengkonsumsinya dan terlepas dari aplikasi yang ada pada saat ini.
Begitulah mulianya islam, semua nilai kemaslahatan ummat ada di sini, bukan hanya bagi ummat manusia, tapi alam ini juga merasakan indahnya hidup bila islam benar-benar diterapkan.
Setahun sekali kita berbagi daging dengan semua umat islam (selayaknya tidak ada yang tidak mendapatkan), tak ada pengeculian, asalkan mereka muslim.
11, 12, 13 Dzulhijjah, umat islam dilarang berpuasa, karna hari-hari ini kita gunakan untuk silaturahim dan menikmati daging qurban.
Sekarang, dunia bagai dipecah dua faham (selain islam yang mulia), liberal dan sosialis.
setelah ditinjau dari hikmah Qurban, ternyata islam sangat komplit, dua paham tersebut bisa dikatakan "terakomodir", paham sosialis, semua sama, dapat daging qurban, jatah untuk jamaah sama, tak berbeda.
paham liberal, di mana pemilik modal dapat kelebihan, begitulah, peserta Qurban dapan kupon peserta selain kupon jamaah.
luar biasa, lalu kenapa masih ada juga yang memilih paham selain islam bila islam telah lengkap dan sempurna?? entahlah, semoga Allah memberi hidayah...

Pada akhirnya saudaraku, tiap-tiap peringatan, janganlah kita jadikan sekedar ceremonial belaka, ada hikmah dan ibrah yang harus kita ambil dan kita tanamkan pada diri kita sebagai seorang insan yang beriman...

Wallahua'lam bisshawab, Allah maha tahu atas segala hikmah dan ibrah, karna penulis hanya mencoba meraba hikmah dan ibrahnya...

Atas segala Khilaf penulis mohon maaf...tolong sampaikan kritik dan saran ke blog ini.
semua kebenaran datangnya dari Allah, Rabbi izzati...
bila ada manfaat silakan diambil dan boleh disebarluaskan...

Jazaakumullah...

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, walillahilhamd...

Memaknai Hari Raya Qurban #01

assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....
bismillahirrahmanirrahiim...
pembaca yang budiman, alhamdulillah, pagi ini penulis masih diberi kesempatan untuk saling beragi pemahaman, dan pastinya penulis sangat butuh masukan dari pembaca yang budiman...

ied mubarok...
marhaban yaa ied mubarok...

hari raya qurban (idul adha,pen), adalah hari raya akbar umat islam, banyak makna yang terkandung dari peristiwa ini, bukan hanya masalah menyembelih hewan ternak, atau mengingat peristiwa yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS...
lebih dari itu, kita harus lebih bijak dalam memaknainya.

1. Memaknai peristiwa ditinggalkannya Hajar dan Ismail AS
lama Rasul nan hanif menunggu keturunannya, hingga beliau tua renta, ia pun bermunajat pada Allah, karena takut tak memiliki generasi penerus, agar bisa meneruskan Risalah tauhid...
akhirnya beliau mendapatkan seorang putra, Ismail AS...di tengah rasa cinta dan senang yang begitu besar, Sang Nabi diminta untuk meninggalkan istri dan anaknya, di sebuah padang tandus, dan karena perintah itu dari Allah SWT, maka beliau menurutinya.
apa maknanya saudaraku?
jangan pernah berfikir, di sini Allah kejam terhadap Ibrahim, pahamilah, ada atau tidak ada Ibrahim di sisi anak dan istrinya, tetap saja, yang maha menjaga dan memberi rizki itu adalah Allah SWT.
Teladan, itulah yang ditunjukkan oleh Rasul kita tersebut, tak ada keraguan padanya ketika Allah memerintahkannya, ratusan tahun ia menantikan putra, ketika dapat, ia harus meninggalkan, inilah bukti ikhlas seikhlas-ikhlasnya...
Sahabat pembaca yang budiman, sekarang tanyakan pada diri kita, sudah berapa kali kita tahu dan mendengar peristiwa ini?
sudah kah kita memaknainya? sudahkah kita berupaya untuk menajalankan hikmahnya?
penulis jadi teringat, pesan (cerita) dari seorang ustadz yang mengisahkan kejadian pada keluarga Imam Syahid Hasan Albanna, ketika anaknya sedang sakit, dan ia harus mengisi pengajian. Sang imam rahimahullah berkata pada istri dan anaknya, "ada atau tiada diriku, tidak akan mampu menyembuhkan anakku, karna Allah lah yang maha menyembuhkan...maka izinkan aku untuk tetap berdakwah" (afwan, kira2 seperti itulah yang dikatakan). dan luar biasa, karna dakwah sudah menjadi keseharian mereka, maka tidak ada pertentangan, ikhlas. Benarlah kiranya konsep itu, dengan keikhlasan itu Allah ridho terhadap beliau, hingga kesembuhan anaknya sudah menjadi jaminan dari Rabbi izzati.
saudaraku pembaca yang budiman, betapa indahnya bila kita (yang sudah tahu sebenarnya) bila masuk ke dalam islam secara kaffah, berislam berarti menyerahkan semua urusan (yang tidak ada kuasa kita) kepada Allah, dari masalah JODOH, RIZKI, dan MAUT sekalipun.

2. Memaknai peristiwa munculnya zam-zam
saudara pembaca yang budiman...
sepeninggal Ibrahim AS, kedua insan mulia tadi mengalami kehausan yang begitu dahsyat, Ismail AS merengek sejadi-jadinya minta air minum.
Hajar r.a.pun bingung, ke mana harus mencari air di tengah gurun pasir tandus itu, terlihatlah olehnya di kaki bukit ada seperti oase (kaki bukit syafa), maka ia kejar, sesampainya di sana, ternyata itu hanyalah fatamorgana, dengan kebingungan karna tangisan Ismail, ia kembali mencari, dan terlihat lagi di kaki bukit marwa ada oase, dan itu juga hanya fatamorgana, begitulah terus.
Ismail yang kehausan terus merengek, dan menghentak-hentakkan kakinya di pasir, dan luar biasa, sebuah mata air menyembur dari bekas hentakan kaki Ismail AS, Hajar pun berteriak," zami zami...!"... seraya bersyukur pada Allah, ia pun mengambil air tersebut untuk diminum oleh Ismail AS.
saudaraku pembaca yang budiman, lalu apa ibrah yang dapat kita petik dari kejadian ini?
bukannya tanpa dicari ke sana ke mari Hajar bisa saja minta langsung tanpa usaha pada Allah, karna posisinya sebagai istri seorang Rasul mulia.
Dan tidak mustahil bagi Allah untuk langsung memberikan apa yang dibutuhkan oleh mereka.
Tapi tidak, sesungguhnya Allah ingin menunjukkan, bahwa pertolongan Allah itu tidak datang serta merta, butuh kesabaran, ketawakalan, dan pengorbanan untuk mendapatkan pertolongan dari Allah, siapapun kita.
Begitu juga kejadian (peristiwa) ketika Maryam (ibunda Nabi Isya AS) diusir warga, dan dalam kehausan yang teramat sangat, Allah tak langsung memberikan minuman, namun Allah memerintahkan beliau untuk menghentakkan kakinya ke sebuah pohon (kelapa), maka jatuhlah buahnya, dan kebutuhan Maryam pun terpenuhi.
Saudaraku pembaca yang budiman, lihatlah, pribadi-pribadi yang kesholehannya tak diragukan lagi saja masih saja harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu, tidak instan, pantaskah kita berharap pertolongan instan dari Allah atas masalah kita tanpa doa, usaha, dan tawakkal pada-Nya ???
pahamilah saudaraku, Allah tak akan merubah nasib suatu kaum bila kaum itu tidak merubahnya !
Renungkan, dan mulailah untuk berusaha...

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, walillahilhamd...

(bersambung ke Memaknai Hari Raya Qurban #02)