Berawal dari facebook baruku...

alhamdulillah...
akhirnya salah satu kegiatan yang sangat aku cintai ini dapat kulakukan lagi, mudah2an jadi rutinitas nantinya.

saudaraku...
mungkin banyak tanya ketika aku memperkenalkan facebook baruku di status fb lama ku...pada saat-saat akhir sebelum fb lamaku dinon aktifkan permanent (karna PWnya acak, ku copas ke notes, lalu notesnya ku hapus...bagi yang mau nutup FB permanen, sialakn hubungi aku)
banyak komentar...
"katanya mau nutup FB, kok malah buat yang baru?"
ingin ku menjelaskan berpanjang lebar apa alasannya...tapi kurasa tak ada manfaatnya.
hmm, perasaan panjang banget deh preumble nya...(wkwkwkwk...sorry saudaraku...)

beberapa alasan mendasar FB lama kudeaktivkan dan kubuat akun baru...yang jelas semuanya bermula dari keinginan menjadi LEBIH BAIK !!

saudaraku,
facebook...sebuah fenomena yang luarbiasa, banyak opini bisa dibentuk pada "jamaah"nya, baik yang opini yang bermanfaat maupun opini yang mengandung banyak mudharat.

saudaraku,
ibaratkan pedang bermata dua yang sangat berat tuk diayunkan, Fb sangatlah berbahaya (meskipun pendapat penulis begitu banyak mudharat yang timbul dari adanya FB...wew, program yahudi jalan banget nih...).
bila tak mampu menahan beratnya pedang, ayunan tak mengarah ke musuh, tapi memotong diri kita.
pada awalnya banyak sekali aktivis yang memasuki "jamaah" facebook demi memperluas jaringan dakwahnya, tapi sayang...banyak yang berjatuhan, gugur bak daun tua yang jatuh...

saudaraku, kawan-kawanku seiman...
ada beberapa hal yang (penulis amati dan rasakan) menyebabkan bergugurannya para aktivis tadi (ni khususan buat aktivis dakwah), antara lain :

1. dunia maya adalah dunia yang hampir bisa dikatakan tanpa batas (karna keamanan dunia maya sangat rentan), hingga hijabpun seolah tak menjadi batasan yang merupakan hal yang asasiyah dalam berdakwah, hubungan/interaksi ikhwan akhwat tak lagi terbendung...(anehnya, banyak di antara ikhwan dan kahwat yang mencari-cari pembenaran atas apa yang mereka lakukan, seolah-olah mereka membutakan mata mereka bahwa banyak orang yang memperhatikan mereka di FB ini, seluruh friend mereka bisa perhatikan aktivitas mereka, sungguh, seperti tak ada beda orang yang sudah dibina dan yang belum)...tidakkah mereka takut menjadi orang-orang yang dikatakan dalam al-qur'an sebagai yang ditutpi mata mereka, telinga mereka (QS Yaasin) atau orang-orang yang kembali kepada kekafiran setelah mereka beriman...? wallahu a'lam.

2. kurangnya pemahaman aktivis tersebut tentang hakekat dakwah....dakwah itu merupakn ajakn atau seruan...
nah, kita sering terjebak dengan retorika yang kita buat sendiri (terkadang untuk melakukan pembelaan diri, entahlah...mengapa kita terkadang terlihat sama dengan para munafik yg mencari-cari alasan karna tak ikut perang../*baca buku: Yang berjatuhan di jalan dakwa*/ ). Bergurau antara ikhwan akhwat (hmmm,penulis juga harus introspeksi...), membuat status yang tidak bermanfaat, bahkan curhat...(luar biasa kondisi aktivis yang masuk "jamaah" facebook memang ya...)
(back to the topic) ketika kita mengajak, maka kita juga harus mencontohkan (ingat QS Ass-shaff: 2-3), bila tidak..hmmm.. gak tahu deh gmana murkanya Allah (tapi "ketidak mampuan" istiqomah jgn dijadikan alasan untuk tidak berbuat dan mengajak, karna dakwah hukumnya wajib). itulah berdakwah, jangan hanya asal tulis, dan akhirnya kita tersesat oleh apa yang kita tuliskan, kita sering menulis tentang apa yang kita pikirkan, tapi tak memikrkan apa yang kita tulis, hingga tak lagi menggunakan dalil yang kuat untuk berpendapat, hanya logika yanmg dipakai (hmm,untung kalo pemahamannya tentang Qur'an dan islam luas, kalo gak? wah...gaswat)

3. keegoan para aktivis. saudaraku...berat, bila keegoan sudah ditonjolkan, banyak hal baik yang bisa terbungkam oleh tingginya ego kita. tanpa sadar, kita telah mencemari nurani kita. hingga kita tak lagi mengedepankan kebenaran sebagai jalan terbaik.

saudaraku...
sahabatku seiman...
berawal dari FB ku yang baru ini aku ingin mengingatkan diriku, mengajak pembaca, untuk kembali menyamakan persepsi, membulatkan azzam, menyatukan tekad, serta menguatkan sebuah keyakinan.
berawal dari FB ku yang baru...mari kita samakan persepsi, bahwa facebook ini adalah ladang amal yang menjadi gambaran taman-taman syurga...mari samakan persepsi, bahwa adanya akun FB buat kita adalah sebuah amanah besar dari Allah, agar kita di sini menjadi pencerah dan memberikan pencerahan menjadi penjernih dan memberikan penjernihan.
berawal dari FB ku yang baru...mari bulatkan azzam, kita di sini sebagai generasi perubahan, yang akan mengembalikan kedigjayaan islam, yang menjadi "duta-duta" dienullah untuk menyebarkan kebaikan (karena islam itu rahmatan lil 'alamiin).
berawal dari FB ku yang baru...mari satukan tekad, tekad untuk mengembalikan kejayaan islam, agar tercipta kesjahteraan bagi seluruh ummat.
berawal dari FB ku yang baru...mari kuatkan keyakinan kita, bahwa janji Allah benar adanya, islam ini akan bangkit ! islam akan jaya ! dan yakin, bahwa kita adalah bagian dari kebangkitan islam...!

Wallahu a'lam bishshawab...

saudaraku...
akhir kata, mari kita berbuat...
mari menulis....untuk Allah, rasul, dan ummat....

mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan, tak sedikitpun penulis ingin menyudutkan pihak2 yang merasa tersinggung, karan alasan utama penulis adalah dakwah, yang intinya mengingatkan diri sendiri...

NB : kalo bermanfaat, silakan di copy paste dan disebarkan...kalo tidak bermanfaat dan banyak mudharat, silakan tanggapi agar ada masukan buat penulis (baca: aku)...
syukran jazaakumullah...

AYO NGEBLOG dan NULIS !!

mengambil pelajaran dari wanita gaza...

saudaraku...
sejenak aku terhenyak melihat video yang mendokumentasikan bagaimana seorang mujahid akan pergi menuju kesyahidannya...
bagaimana harunya perpisahan dengan orang tuanya...

tapi yang membuat ku tak habis pikir adalah apa yang dikatakan ibunda tercinta (rahimahalllah)
kami, para ibu, merasa lebih baik kami yang mati daripada harus melihat anak-anak kami mati, tapi demi Aqsha, kami relakan mereka syahid!

saudaraku...begitu cinta mereka terhadap aqsha...apakah cinta mereka itu pada daerah/kawasan aqsha?
bukan, bukan itu saudaraku!!
mereka membela al-aqsha karena cintanya pada Allah rabbul izzati...
lihatlah bagaimana tegar para ibu yang melepaskan anaknya untuk belajar di pagi hari, dan menunggu kepulangan anaknya di rumah, baik dalam keadaan hidup ataupun syahid, baik dalm keadaan lengkap maupun hanya tinggal nama.

saudaraku, di sini penulis ingin sedikit mengambil bahasa dalam filosofi,"there is a super woman behinds the super man...", dan penulis sedikit ubah, "THERE IS A MUJAHIDAH BEHINDS THE MUJAHID !"

wanita, ya, merekalah yang sebenarnya aktris di balik layar yang sangat menentukan keberadaan para Mujahid !
tanpa adanya seorang ibu yang kokoh seperti wanita gaza tadi, maka tak pernah lahir seorang mujahid.

pertanyaan bagi diri kita semua? (terutama bagi kaum akhowat)
" sudahkah kita mampu menjadi seperi itu? "

coba kita lihat beberapa fakta peradaban saat ini:
1. wanita zaman sekarang banyak terhipnotis dengan paham-paham yang digelontorkan para "pejuang kafir" (baik itu kafir maupun munafik), banyak wanita (bahkan akhwat tarbiyah termasuk di dalamnya) selalu mendengungkan emansipasi wanita, namun nilai2 yang tersirat di dalamnya sudah melewati batasan seorang wanita, hingga generasipun tak lagi terjaga.

para wanita telah sibuk mencari nafkah sendiri, hingga melupakan hakikatnya sebagai ibu rumah tangga, lalu siapa yang mendidik anaknya? jawabannya jelas, pembantu, komputer, lingkungan, pasar, televis,i ataupun video game...
lalu coba renungkan, apakah pendidikan seperti ini yang bisa melahirkan seoarng mujahid.
Islam tak melarang wanita untuk berkarir, kita ketahui bahwa Istri Rasulullah Tercinta Khadijah r.a. adalah seorang wanita sukses dalam karir, tapi beliau tak pernah melalaikan sedikitpun kewajibannya sebagai seorang istri. itulah yang diajarkan islam!

2. wanita zaman sekarang, dengan alasan emansipasi tadi ditambah alasan era keterbukaan, tak lagi menjaga Izzah dan Iffahnya...
wanita, makhluk yang Allah angkat derajatnya, hingga Al-Qur'anpun mengabadikan nama kaum ini...tak lagi mau memuliakan dirinya sendiri.
dari hijab sampai rahasia pribadi tak lagi dijaga. Facebook, blog, twiter, dan situs pertemanan lainnya, atau malah dunia nyata menjadi wajah pengumbaran rahasianya...

saudaraku, cobalah lihat, apa perbedaan penjual kaca dan penjual permata asli?
penjual kaca, bila ada yang ingin membeli, mereka memperlihatkan kaca tersebut, tanpa melihat apakah si calon pembeli ini kualified atau tidak untuk membeli, dari mulai rakyat jelata sampai ke orang "berada"bisa melihat dan memperhatikannya dari dekat dan detail, dan membelinya tak perlu terlalu teliti. bagaimana dengan permata? tak semua orang bisa melihatnya, penjual hanya memperlihatkan pada orang-orang yang dianggap layak, semakin indah permata tersebut, maka makin teliti si calon pembeli mengamati, dan biasanya deal berlangsung dengan nilai yang tinggi, pembeli terpuaskan dengan keindahannya.

nah, jika sebuah pertanyaan ditujukan pada wanita sekarang (terutama yang belum menikah tentunya),
"anda ingin jadi permata atau kaca?"
(maaf, ini tak bermaksud menyamakan wanita dengan barang dagangan)
apa yang akan kaum wanita jawab.

jika anda memilih untuk menjadi permata, maka jagalah kerahasiaan anda, jangan perlihatkan pada sembarang orang, dan jangan "berikan" pada orang yang ada jaminan ia akan "membeli"(baca: menikahi,red).

pola hubungan antara wanita dan pria juga harus dijaga.

itu untuk menjaga kemuliaan para wanita, ingat, perbandingan wanita dan pria saat ini berkisar 1:5, jadi persaingan wanita cukup berat.

ingatlah ayat al-qur'an yang merupakan ketentuan Allah:
Wanita yang baik-baik adalah untuk lelaki yang baik-baik, dan wanita yang buruk adalah untuk lelaki yang buruk pula...

ingat, Allah tak pernah "main gertak sambal", apapun yang dikatakan dalam al-qur'an merupakan hal yang benar dan pasti terjadi.
ketika kembali ditanyakan pada kita (maaf, sekal lagi, tulisan ini tak untuk mendeskreditkan wanita, karna saya sangat menghormati wanita, pertanyaan ini berlaku umum), "mau pasangan yang baik atau yang buruk?"
simpan dalam hati jawabannya, dan bercerminlah pada diri kita, pasangna seperti apa yang layak kita dapatkan dengan keadaan seperti kita saat ini.

wanita-wanita gaza telah membuktikan, bahwa bila diawali dari dirinya yang begitu cinta dengan islam dan taat atas segala aturan islam, maka akan lahirlah para prajurit-prajurit Allah yang sangat dirindukan syurga...

maka apa lagi yang lebih membanggakan bagi seorang wanita selain melahirkan dan membesarkan Para Mujahid yang dirindukan syurga??
adakah yang lebih membanggakan bagi seorang muslimah selain dari menjadi Arsitek Bangunan Islam yang megah?

wallahua'lam bishshawab.

mudah-mudahan bermanfaat.

diam dan berbicara

alhamdulillah...
telah lama tak kutuangkan pemikiran ini dalam sebuah tulisan.
kali ini aku mencoba sedikit membahas masalah diam.
"diam itu emas..." (al-hadist)
"diam itu emas, namun bicara dakwah adalah permata..." (Muhammad Arifin Ilham)
darimana ust.Arifin Ilham bisa berkata seperti itu?
ingat, al-qur'an telah mengatakan, sebaik-baik perkataan adalah dakwah (da'a ilallah).

kawan, ada beberapa hal yang mungkin harus kita evaluasi ke depan.
1. diam...
diam ini harus ditempatkan pada hal yang benar dan waktu yang benar.
layakkah kita diam di kala melihat saudara kita terdzalimi?
layakkah kita diam di kala kita terdzalimi?
layakkah kita diam di kala melihat saudara kita khilaf?
layakkah kita diam di kala islam dihina?
saudaraku... pada hal-hal di atas sering kali kita diam, sering kali kita membenamkan bathin kita jauh di dasar hati, beralasan bahwa kita belum sanggup untuk mencegah, beralasan bukan wewenang kita.
wallahu'alam, apa jadinya islam ini ke depan.
tidakkah kita ingat Generasi Pemenang telah mencontohkan bagaimana diam yang tepat, diam di kala memang benar-benar tak ada ucapan yang bermanfaat yang bisa terucap, dzikir di hati menjadi penghias diri...
tapi untuk al-haq, tak ada kata diam, sampai-sampai Abu Dzar al-Ghifary tak peduli lagi keselamatannya karena begitu cintanya ia akan islam, begitu cintanya ia pada Allah, hingga begitu berita itu ia terima, ia sambut dengan syahadat, dan ia beritakan kepada seluruh penduduk Mekah.

2. Berbicara
saudaraku, ada istilah, "mulutmu harimaumu".
begitu hebatnya mulut (dalam hal ini lidah).
lidah, memang tak bertulangm tapi ia bisa sangat mematikan, ia bisa setajam pedang, ataupun diam-diam menyayat di dalam bak sembilu.
ingatkan sejarah menorehkan betapa hebatnya lidah...
hitler bisa menghipnotis warga jerman bukan dengan kemampuan perangnya, tapi karna lidahnya, pembicaraannya.
sukarno bisa menggetarkan semangat para pejuang mempertahankan kemerdekaan melalui orasinya.
dan...mahasiswa berhasil menumbangkan rezim sukarno dan suharto berkat orasi dan lobbi2nya...
yang paling luar biasa, kita, muslim indonesia, mengenal islam dari lisan para da'i...
begitu hebatnya peran lidah (selanjutnya kita ganti aja bahasanya dengan lisan)

namun saudaraku, tak sedikit oran yang memanfaatkan keahlian lisannya demi mengais keuntungan pribadi.
banyak politisi handal mempolitisir sebuah keadaan hingga ia diuntungkan.
lihat saja kasus yang sedang hot (buaya vs cicak, tapi maaf, aku gak latah buat ikut-ikutan bicara soal ini, karna aku gak punya data konkret, so lebih baik diam), bagaiman tiap hari ada saja fakta-fakta baru yang sebelumnya bertolak belakang, apa lagi yang berperan kalua bukan lisan yang handal dalam lobbying. (ya, kalo orang bilang sih aksi jilat sana jilat sini).

minimal,ada tiga hal dalam berbicara yang harus kita perhatikan:
1. muatannya harus bermanfaat (mengandung unsur kebaikan)
2. disampaikan dengan metoda yang tepat, bukankah Rasul telah perintahkan agar berdakwah sesuai bahasa kaumnya. (maksudnya bukan cuma bahasa, tapi juga bagaimana cara berbicara).
3. tidak melalaikan. nah, poin ketiga ini menjadi sangat penting, karena lalai bisa menjauhkan kita dari islam. Apalagi dengan adanya dunia maya tempat kita berinteraksi (facebook, blog, dll), berbicara dengan tidak melalaikan ini sangat perlu diperhatikan (lebih lanjutnya mungkin bisa dibaca pada tulisan yang lain yang membahas lebih dalam mengenai interaksi dunia maya).

wallahua'lam bishshawab.
saudaraku, pesanku, manfaat yang kau dapat dari blog ini, tolong sampaikan pada yang lain.
mudharat atau kesalah yang engkau temukan, tolong sampaikan kepadaku.
Syukran jazaakumullah.