mengambil pelajaran dari wanita gaza...

saudaraku...
sejenak aku terhenyak melihat video yang mendokumentasikan bagaimana seorang mujahid akan pergi menuju kesyahidannya...
bagaimana harunya perpisahan dengan orang tuanya...

tapi yang membuat ku tak habis pikir adalah apa yang dikatakan ibunda tercinta (rahimahalllah)
kami, para ibu, merasa lebih baik kami yang mati daripada harus melihat anak-anak kami mati, tapi demi Aqsha, kami relakan mereka syahid!

saudaraku...begitu cinta mereka terhadap aqsha...apakah cinta mereka itu pada daerah/kawasan aqsha?
bukan, bukan itu saudaraku!!
mereka membela al-aqsha karena cintanya pada Allah rabbul izzati...
lihatlah bagaimana tegar para ibu yang melepaskan anaknya untuk belajar di pagi hari, dan menunggu kepulangan anaknya di rumah, baik dalam keadaan hidup ataupun syahid, baik dalm keadaan lengkap maupun hanya tinggal nama.

saudaraku, di sini penulis ingin sedikit mengambil bahasa dalam filosofi,"there is a super woman behinds the super man...", dan penulis sedikit ubah, "THERE IS A MUJAHIDAH BEHINDS THE MUJAHID !"

wanita, ya, merekalah yang sebenarnya aktris di balik layar yang sangat menentukan keberadaan para Mujahid !
tanpa adanya seorang ibu yang kokoh seperti wanita gaza tadi, maka tak pernah lahir seorang mujahid.

pertanyaan bagi diri kita semua? (terutama bagi kaum akhowat)
" sudahkah kita mampu menjadi seperi itu? "

coba kita lihat beberapa fakta peradaban saat ini:
1. wanita zaman sekarang banyak terhipnotis dengan paham-paham yang digelontorkan para "pejuang kafir" (baik itu kafir maupun munafik), banyak wanita (bahkan akhwat tarbiyah termasuk di dalamnya) selalu mendengungkan emansipasi wanita, namun nilai2 yang tersirat di dalamnya sudah melewati batasan seorang wanita, hingga generasipun tak lagi terjaga.

para wanita telah sibuk mencari nafkah sendiri, hingga melupakan hakikatnya sebagai ibu rumah tangga, lalu siapa yang mendidik anaknya? jawabannya jelas, pembantu, komputer, lingkungan, pasar, televis,i ataupun video game...
lalu coba renungkan, apakah pendidikan seperti ini yang bisa melahirkan seoarng mujahid.
Islam tak melarang wanita untuk berkarir, kita ketahui bahwa Istri Rasulullah Tercinta Khadijah r.a. adalah seorang wanita sukses dalam karir, tapi beliau tak pernah melalaikan sedikitpun kewajibannya sebagai seorang istri. itulah yang diajarkan islam!

2. wanita zaman sekarang, dengan alasan emansipasi tadi ditambah alasan era keterbukaan, tak lagi menjaga Izzah dan Iffahnya...
wanita, makhluk yang Allah angkat derajatnya, hingga Al-Qur'anpun mengabadikan nama kaum ini...tak lagi mau memuliakan dirinya sendiri.
dari hijab sampai rahasia pribadi tak lagi dijaga. Facebook, blog, twiter, dan situs pertemanan lainnya, atau malah dunia nyata menjadi wajah pengumbaran rahasianya...

saudaraku, cobalah lihat, apa perbedaan penjual kaca dan penjual permata asli?
penjual kaca, bila ada yang ingin membeli, mereka memperlihatkan kaca tersebut, tanpa melihat apakah si calon pembeli ini kualified atau tidak untuk membeli, dari mulai rakyat jelata sampai ke orang "berada"bisa melihat dan memperhatikannya dari dekat dan detail, dan membelinya tak perlu terlalu teliti. bagaimana dengan permata? tak semua orang bisa melihatnya, penjual hanya memperlihatkan pada orang-orang yang dianggap layak, semakin indah permata tersebut, maka makin teliti si calon pembeli mengamati, dan biasanya deal berlangsung dengan nilai yang tinggi, pembeli terpuaskan dengan keindahannya.

nah, jika sebuah pertanyaan ditujukan pada wanita sekarang (terutama yang belum menikah tentunya),
"anda ingin jadi permata atau kaca?"
(maaf, ini tak bermaksud menyamakan wanita dengan barang dagangan)
apa yang akan kaum wanita jawab.

jika anda memilih untuk menjadi permata, maka jagalah kerahasiaan anda, jangan perlihatkan pada sembarang orang, dan jangan "berikan" pada orang yang ada jaminan ia akan "membeli"(baca: menikahi,red).

pola hubungan antara wanita dan pria juga harus dijaga.

itu untuk menjaga kemuliaan para wanita, ingat, perbandingan wanita dan pria saat ini berkisar 1:5, jadi persaingan wanita cukup berat.

ingatlah ayat al-qur'an yang merupakan ketentuan Allah:
Wanita yang baik-baik adalah untuk lelaki yang baik-baik, dan wanita yang buruk adalah untuk lelaki yang buruk pula...

ingat, Allah tak pernah "main gertak sambal", apapun yang dikatakan dalam al-qur'an merupakan hal yang benar dan pasti terjadi.
ketika kembali ditanyakan pada kita (maaf, sekal lagi, tulisan ini tak untuk mendeskreditkan wanita, karna saya sangat menghormati wanita, pertanyaan ini berlaku umum), "mau pasangan yang baik atau yang buruk?"
simpan dalam hati jawabannya, dan bercerminlah pada diri kita, pasangna seperti apa yang layak kita dapatkan dengan keadaan seperti kita saat ini.

wanita-wanita gaza telah membuktikan, bahwa bila diawali dari dirinya yang begitu cinta dengan islam dan taat atas segala aturan islam, maka akan lahirlah para prajurit-prajurit Allah yang sangat dirindukan syurga...

maka apa lagi yang lebih membanggakan bagi seorang wanita selain melahirkan dan membesarkan Para Mujahid yang dirindukan syurga??
adakah yang lebih membanggakan bagi seorang muslimah selain dari menjadi Arsitek Bangunan Islam yang megah?

wallahua'lam bishshawab.

mudah-mudahan bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar