Memaknai Rabithah

assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
kawan...
penulis yakin dan percaya bahwa kawan-kawan sekalian sangat paham mengenai makna sebuah do'a...
tapi izinkanlah kali ini penulis coba berbagi tentang apa yang penulis ketahui tentang sebuah do'a, sebuah do'a yang telah merubah kepribadian penulis...
dari kepribadian yang bisa dibilang tak beradab hingga menjadi lebih baik seperti sekarang (yang gak kenal penulis rugi banget.../*Pe De mode: ON).

Kawan, rabithah adalah sebuah do'a yang terdapat pada akhir runtunan panjang al-ma'tsurat qubra maupun shugra, mungkin di antara kawan-kawan pembaca telah menjadikannya sebagai rutinitas kawan-kawan. Namun pernahkah kawan-kawan memaknainya? atau minimal membaca artinya?
"Yaa Allah, sesungguhnya Engkau maha mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu dalam keta'atan pada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari'at-Mu, maka kuatkanlah ikatannya...Yaa allah, abadikanlah kasih sayangnya, tujukilah jalan-jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah padam. lapangkanlah dadanya dengan limpahan aman dan keindahan tawakkal pada-Mu, hidupkanlah dengan ma'rifat-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan pembela. Amin. Dan Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad SAW, kepada keluarganya, dan kepada sahabat-sahabatnya...."

hmmm, kawan, sangat rugi bila kita tak mengetahui artinya saat kita membaca do'a ini.
karena melalui Rabithah ini kita bisa menyelesaikan perselisihan dengan saudara kita, bisa melembutkan hati-hati kita, dan bisa mempererat ukhuwah di antara kita.
bukankah Rasul mulia pernah bersabda:"belum dikatakan beriman seseorang sebelum ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri..".
kawan, manalah mungkin kita bisa mencintai saudara kita seiman bila hati kita tidaklah terpaut dengannya (mereka).
keterikatan hati ini bisa kita peroleh melalui do'a rabithah, bayangkan wajah saudara kita tadi (ingat, ini bukan do'a buat cari jodoh loh....).
penulis berani mengatakan di rubrik umum seperti ini pastilah karena penulis telah mencoba dan membuktikan dahsyatnya do'a rabithah (sebenarnya yang namanya do'a apapun bentuknya mah dahsyat asal sungguh-sungguh berharap pada-Nya, tapi lebih dahsyat lagi bila do'a tersebut ada petunjuknya).

pernah sekali waktu penulis merindkan seorang al-akh yang sudah lama tak berkomunikasi (karena jarak, kesibukan, dan pastinya nomor HP yang berganti), penulis ingat akan sebuah pesan ustadz, kalo Rabithah itu pengikat hati (sekali lagi penulis ingatkan, Rabithah bukan do'a buat minta jodoh !!), lalu penulis baca dengan membayangkan wajah al-akh tersebut dengan penuh pengharapan.
Setelah itu penulis berserah diri pada Allah...
Luar biasa, tak berapa lama (kalo gak salah gak sampai hitungan jam), ada sebuah telpon masuk, dan, wow...ternyata dari al-akh yang penulis rindukan.
dan luar biasa lagi, kejadian yang sama telah beberapa kali penulis alami.

apa cuma itu yang pernah penulis alami?
gak !
banyak lagi yang lainnya, mungkin pada kesempatan ini penulis ingin certia sebuah pengalaman lagi (jiahh, lagi-lagi penulis cerita, jangan ngantuk ya...)
waktu itu penulis sedang kesal dengan sikap salah seorang al-akh, sikapnya begitu arogan dan seperti memahami semua hal (hmm,sikap ini juga masih sering muncul pada diri penulis..hihihiii...), kesal, itulah yang ada di hati penulis. Lalu penulis coba untuk sedikit tenang dan sholat, setelah sholat, penulis baca do'a rabithah, dan membayangkan wajahnya.
Subhanallah, semua pesan yang tadinya membuat penulis kesal, semua perkataan yang membuat penulis dongkol, dan semua sikap yang buat penulis eneg berubah. apa tulisannya berubah?atau perkataan yang telah terucap?atau sikap yang tela terbuat?
TIDAK !!
yang berubah adalah cara penulis menilainya, akhirnya semua tadi terasa indah, semua terlihat senagaitanda cinta dan perhatian al-akh terhadap penulis...
luar biasa, ba'da itu, penulis komunikasi lagi denga beliau, bisssss (ini improvisasi,bagaikan semak habis terbakar, masih ada api sedikit lalu disiram dengan air, bayangin ya kawan...hihiii :D), rasanya sangat nyaman, ia minta maaf....dan komunikasi itupun menjadi sangat indah....

kawan, setelah semua yang penulis sampaikan tadi, tidaklah ada maknanya bila kawan-kawan sekalian tak melakukannya, apa lagi tak membacanya dengan lapang dada.

penulis sadari dalam penulisan terdapat banyak kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis harapkan bimbingan dan kritikan yang membangun dari kawan-kawan...

akhirulkalam...
billahi taufiq walhidayah...
assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

kunjungi juga:
http://urang-piliang.mofuse.mobi/


jazaakumullahu khairan...

0 komentar:

Posting Komentar